Kamis, 25 Desember 2014

Mushoku Tensei 17

[Web Novel 17] Belajar Bahasa

Setelah mencapai usia 10 tahun, Eris menjadi lebih penurut. Dia juga mendengarkan pelajaran di kelas dengan penuh perhatian, dan jumlah pukulan yang aku terima pun berkurang.

Kini aku telah bebas dari rasa takut akan kekerasan dalam rumah tangga, dan suasana hatiku menjadi lebih tenang.

Karena itulah, aku juga mulai belajar sendiri.

Pertama-tama, aku mulai secara kasar menyelidiki sejarah dunia ini melalui buku-buku sejarah yang aku temukan di perpustakaan.

Menurut buku, dunia ini tercipta 100.000 tahun yang lalu, dan memiliki sejarah yang benar-benar fantastis.

Kalau dijelaskan dengan model tabel kronologis, kira-kira seperti ini.

  • 100.000 tahun yang lalu

Dahulu kala ada 7 dunia, yang masing-masing diatur oleh dewa tertentu. Mereka disebut “Dewa Zaman Kuno.”

Setiap dunia memiliki dewa yang berbeda-beda.

Human World, diatur oleh Human God.
Demon World, diatur oleh Demon God.
Dragon World, diatur oleh Dragon God.
Beast World, diatur oleh Beast God.
Sea World, diatur oleh Sea God.
Heaven World, diatur oleh Heaven God.
Void World, diatur oleh Void God.

Di masa-masa tersebut, ada sesuatu yang mirip seperti pembatas yang memisahkan satu dunia dengan dunia yang lain, dan tidak ada cara yang mudah untuk pergi menuju atau meninggalkan suatu dunia.

Bahkan penduduk dari satu dunia sama sekali tidak menyadari bahwa ada dunia lain selain dunia yang mereka tinggali.

Yang mengetahui tentang adanya dunia lain adalah para dewa, dan individu yang memiliki kekuatan yang luar biasa tingginya.

  • 10.000 – 20.000 tahun yang lalu

Seorang Dragon God yang jahat lahir di Dragon World. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa, dan menghancurkan pembatas yang ada di antara masing-masing dunia, dan dia memimpin <<5 Dragon Warriors>> untuk menghancurkan dunia yang lainnya.

Penduduk dari berbagai dunia kehilangan tempat tinggal karena hancurnya dunia yang mereka huni, dan terus dikejar oleh Dragon God dan sekutunya, dan pada akhirnya mereka melarikan diri ke Human World.

Gara-gara peristiwa tersebut, <<5 Dragon Warriors>> mengkhianati Dragon God, dan pemimpin dari <<5 Dragon Warriors>>, Dragon Emperor, bersekutu dengan 4 Dragon King dan bertempur melawan Dragon God yang luar biasa kuatnya. Pertempuran hidup dan mati antara 5 lawan 1, yang pada akhirnya berakhir dengan seri.

Pertempuran itu menyebabkan Dragon World hancur. Pada akhirnya, hanya Human World lah yang tersisa, yaitu dunia yang kita tinggali ini.

  • 8.000 – 10.000 tahun yang lalu

Periode ini disebut Zaman Kekacauan. Nenek moyang dari ras manusia berperang melawan penduduk dunia lain.

Hampir tidak ada data yang tersedia tentang era tersebut, namun menurut para ilmuwan, setelah waktu yang cukup lama, masing-masing ras memilih untuk menyendiri dan menjauh dari ras lainnya.

Ras beast tinggal di dalam hutan, ras sea mengatur lautan, dan ras heaven menguasai dataran tinggi. Ras dragon hampir punah, jadi mereka memilih untuk bersembunyi. Ras void bisa hidup dimana saja, jadi mereka ada dimana-mana.

Kemudian, hanya ras manusia dan ras demon lah yang berperang tanpa henti di daratan. Pada saat itu, Central Continent dan Demon Continent masih tergabung dengan satu sama lain, dan disebut Grand Continent.

  • 7.000 tahun yang lalu

Dengan adanya kemajuan dalam ilmu sihir dan seni bela diri, populasi manusia juga ikut meningkat.

Pada saat itu, human-demon war tengah berlangsung, dan seperti namanya, itu adalah peperangan berskala besar antara ras manusia dan ras demon.

Peperangan itu kira-kira mirip seperti perang dunia yang ada di duniaku yang dulu. Tidak hanya melibatkan ras manusia dan ras demon, namun ras lain juga terlibat dalam peperangan yang panjang itu.

  • 6.000 tahun yang lalu

Setelah human-demon war terjadi berulang kali selama 1.000 tahun lamanya, pahlawan dari kubu manusia, Alus, bersama 6 rekannya berhasil mengalahkan <<5 Great Demon Kings>> beserta pemimpin mereka, <<Great Demon Empress Kishirika>>.

Dilihat dari gelarnya saja, sudah pasti Demon Empress adalah seorang wanita, dan di dalam pikiranku tiba-tiba terbayang gambaran Eris yang tertawa dengan nada tinggi, dan mengenakan satu set lengkap pakaian SM.

  • 5.500 tahun yang lalu

Dengan kenaifan dan kebodohan yang dimiliki ras manusia, dan juga karena terlalu percaya diri dan menganggap diri mereka sebagai ras yang kuat setelah berhasil mengalahkan ras demon, mereka seringkali memulai perselisihan dengan ras lain.

Perang bersaudara juga kerap terjadi, dan pertempuran menjadi hal yang biasa bagi mereka. Dan juga, ras demon diperlakukan sebagai budak yang bisa diperlakukan semau tuannya.

Hal tersebut berlangsung selama 500 tahun.

  • 5.000 tahun yang lalu

Human-demon war kembali meletus untuk kedua kalinya, layaknya untuk membalaskan dendam 1.000 tahun yang lalu, <<Great Demon Empress Kishirika>> kembali memimpin ras demon.

Lagi-lagi Kishirika, apa itu gelar yang diwariskan? Tapi sepertinya bukan begitu, Great Demon Empress adalah makhluk yang kekal, dan sekalipun dia mati, 1.000 tahun berikutnya dia akan bisa dibangkitkan lagi.

Dengan sebutan Great Empress, tentu saja dia jauh lebih kuat daripada Demon Emperor yang lain.

Ras demon, sea, dan beast, membentuk aliansi untuk mengepung ras manusia, sampai ras manusia pun terpojok.

  • 4.200 tahun yang lalu

Human-demon war yang kedua telah berakhir, ras manusia yang gemar berperang, akhirnya berhasil membalikkan situasi setelah menjalani pertempuran sengit selama 800 tahun.

Itu semua berkat pencapaian Aldebaran sang Ksatria Emas.

Orang itu benar-benar tukang cheat brengsek, sendirian saja dia berhasil menghabisi pasukan beranggotakan 10.000 prajurit, mengalahkan orang-orang penting di kubu lawan, dan berduel satu lawan satu melawan Kishirika.

Di akhir duel ia mengeluarkan jurus spesial, memisahkan Grand Continent menjadi dua dengan cara menciptakan lubang besar, dan menciptakan Samudra Ringus yang kini terletak diantara Central Continent dan Demon Continent.

Berdasarkan suatu teori yang beredar, dia dianggap sebagai Human God. Aldebaran* yang aku kenal mampu membunuh siapapun bila dia menggunakan jurus pamungkasnya, tapi Aldebaran di dunia ini benar-benar tidak masuk akal. (ref. Saint Seiya)

Sekalipun ada banyak detail yang mencurigakan, tapi memang benar bahwa di akhir peperangan, Grand Continent terbelah menjadi dua, dan ada samudra baru yang tercipta di tengah-tengahnya.

Dengan terbelahnya benua menjadi 2, perdamaian yang telah ditunggu-tunggu sejak lama akhirnya tiba.

  • 1.000 – 4.200 tahun yang lalu

Era ini berakhir dengan cepat, seluruh dunia kini sedang berada dalam masa-masa damai, namun ras demon diusir dari Central Continent.

Ras manusia menggunakan metode licik untuk mengisolasi ras demon di Demon Continent.

Tanah di Central Continent sangatlah subur dan cocok untuk ditinggali. Namun Demon Continent adalah tempat yang mampu dengan mudah mengumpulkan mana dan tidak memiliki tanah yang subur.

Ras manusia perlahan memaksa seluruh ras demon untuk masuk ke dalam Demon Continent, dan mengisolasi mereka dengan cara menyegel demon continent.

Mereka pun diam-diam mengembangkan perjanjian dengan ras lain, untuk mencegah terjadinya human-demon war yang berikutnya.

Ras demon mungkin telah mencoba untuk melakukan perlawanan, dan menggunakan ikatan dengan kubu asing untuk menekan lawan mereka, namun pada akhirnya tetap tidak ada perang yang meletus.

Masih belum bisa dipastikan kapan hal ini mulai terjadi, namun ras demon menjadi tidak bisa meninggalkan Demon Continent.

Karena lingkungan yang keras dan persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas, ras demon dengan mudah jatuh ke dalam era perang bersaudara.

Ras demon mulai beradaptasi dengan lingkungan mereka, namun populasi mereka sudah banyak berkurang.

  • 1.000 tahun yang lalu

Demon God Laplace, di sejarah dunia yang panjang ini, sudah ada beberapa Demon King dan Demon Emperor yang muncul, tapi satu-satunya makhluk yang dikenal sebagai Demon God adalah Laplace.

Di bawah pimpinan Laplace, ras demon menjadi suatu kesatuan, dan ia berhasil menaklukkan Demon Continent. Catatan dari peperangan tersebut masih ada hingga saat ini, dan diwariskan dari sejarah militer.

Bahkan sekarang pun, Laplace masih menjadi idola di Demon Continent. Laplace menciptakan persatuan kerajaan demon, dan mulai membina ras demon dengan tangan dingin.

  • 500 tahun yang lalu

Laplace tiba-tiba memulai kampanye militer.

Butuh waktu lama bagi Laplace untuk meyakinkan ras beast dan sea, sebelum akhirnya mulai menyerang Central Continent.

Ras manusia dihadapkan dengan pertempuran sengit yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang pernah mereka alami di masa lalu. Pada mulanya, pasukan Laplace menginvasi dari selatan, dan pasukan ras manusia pun berkumpul disana.

Ada banyak naga-naga merah yang tinggal di pegunungan yang terletak di Central Continent, jadi kedua kubu tidak bisa lewat melalui pegunungan.

Dengan diserangnya bagian utara Central Continent secara bersamaan, pasukan ras manusia terbagi menjadi dua, dan pertahanan di area selatan langsung hancur seketika.

Situasi segera berubah menjadi buruk bagi ras manusia, mereka diapit oleh pasukan Laplace dari utara dan selatan, yang terus menyerang hingga ke bagian barat.

  • 400 tahun yang lalu

Ras manusia yang terpojok akhirnya mengeluarkan jurus rahasia mereka, 7 pahlawan berhasil meyakinkan ras sea untuk menghentikan blokade mereka, dan membuka akses menuju Milis Continent.

Ada banyak alasan soal mengapa Milis Continent tidak diserang oleh Laplace dan pasukannya, contohnya adalah, adanya pelindung suci Milis, memiliki pasukan Holy Knight yang kuat, dan kondisi yang tidak memungkinkan bagi Laplace dan pasukannya untuk mendarat dengan lancar, dan lain-lain.

Dan juga, alasan mengapa mereka terjebak dan tidak bisa bergerak adalah karena adanya Grand Forest yang terletak di bagian utara benua. Ras demon dan beast telah membentuk aliansi, dan mereka sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi kerajaan Milis untuk melakukan perlawanan.

Ketujuh pahlawan ras manusia berhasil meyakinkan ras beast untuk membelot dari aliansi mereka, tapi sekalipun disana ditulis “meyakinkan”, aslinya adalah ketujuh orang tersebut menculik dan mengancam anak-anak dari berbagai suku ras beast. Setelah mengalami banyak penyuntingan, hasilnya adalah, ketujuh pahlawan menerima 'bantuan' dari anak-anak.

Apa kau mencoba untuk membohongiku?

Di hari terakhir pertempuran, satu-satunya kerajaan manusia yang tersisa adalah Milis, yang mengerahkan seluruh pasukannya untuk melawan Laplace dan pasukannya. 7 pahlawan manusia pun mulai memimpin para Holy Knight dan ras beast untuk menyerang pasukan Laplace.

Setelah menjalani pertempuran yang sangat sengit, 4 dari 7 pahlawan manusia tewas, namun seluruh pasukan Laplace berhasil dikalahkan, dan mereka berhasil menyegel Demon God Laplace.

3 pahlawan yang mampu bertahan hingga akhir adalah, Dragon God Urupein, North God Kalman, dan Armored Dragon King Pergius.

Mereka disebut-sebut sebagai <<Tiga pahlawan yang menghabisi Demon God>>.

... Kalian itu menyegel, bukan menghabisi, iya kan?

Laplace berhasil dikalahkan, namun ras manusia juga kehabisan tenaga, dan mustahil bagi mereka untuk melanjutkan peperangan. Karenanya, diciptakanlah sebuah pernjanjian yang ditandatangani oleh beberapa Demon King yang ada di Demon Continent.

Ras manusia akan menghilangkan blokade mereka yang terletak di Demon Continent, dan kini ras demon mampu pergi dengan bebas ke benua lainnya.

Dan juga, diskriminasi terhadap ras demon pun dilarang.

Kalau di duniaku yang dulu, perjanjian seperti ini disebut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

  • Era saat ini

Diskriminasi terhadap ras demon masih sama kentalnya seperti zaman dahulu, tapi bila dilihat secara menyeluruh, bisa dibilang saat ini situasinya sedang damai.

Berdasarkan info-info yang aku dapatkan, aku akhirnya memahami beberapa hal yang sebelumnya membuatku penasaran.

  1. Alasan mengapa angka 7 adalah angka keberuntungan. Angka itu diambil dari sejarah. 7 Dunia, 7 Pahlawan. Angka keberuntungan adalah 7, dan angka kesialan adalah 6. 4 Dragon Warrior dan 5 Demon King, ditambah bos mereka, menjadi 6.
  1. Ras bertelinga panjang (elf), ras arang (dwarf), ras manusia kecil (halfling) dan banyak ras lainnya memiliki hubungan dengan ras demon, dan bahkan ada teori yang menyebutkan bahwa ada ras baru yang tercipta saat Zaman Kekacauan sedang berlangsung.

Mungkin hal tersebut ada hubungannya dengan ras void yang terlebih dahulu muncul, dan beberapa ras yang tidak dibatasi oleh usia.

Great Demon Empress Kishirika juga seperti itu, dan ada juga banyak Demon King yang tidak bisa mati.

Mempertahankan kondisi tubuh agar tidak bisa mati, mungkin ada sihir seperti itu.

***

Karena aku menghabiskan cukup banyak waktu untuk mempelajari sejarah dunia, aku kurang lebih mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan di dunia ini.

Bahasa yang biasa digunakan di dunia ini adalah:

  • Central Continent – Bahasa manusia
  • Milis Continent – Bahasa Beast God
  • Heaven Continent – Bahasa Heaven God
  • Begaritto Continent – Bahasa Fighting God
  • Demon Continent – Bahasa Demon God
  • Seluruh lautan – Bahasa Sea God

Intinya, berbagai benua menggunakan bahasa yang memiliki hubungan dengan dewa mereka.

Tapi hanya ras manusia yang tidak menggunakan bahasa Human God, waspadalah terhadap hukuman Ilahi.

Bahasa manusia di Central Continent bisa dibagi menjadi 3 tipe, yang memiliki beberapa perbedaan antara satu sama lain.

Tapi perbedaan antara 3 tipe tersebut kira-kira mirip seperti Bahasa Inggrisnya Amerika dan Inggris Raya.

Saat ini aku menggunakan bahasa manusia bagian barat di Central Continent, dan bahasa bagian barat ini juga digunakan di sisi utara Central Continent. Tapi akan lebih baik untuk tidak menggunakan bahasa ini di tempat lain.

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa ada banyak orang kaya yang tinggal bagian barat Central Continent, jadi bahasa tersebut akan menarik perhatian orang-orang jahat.

Milis Continent dibagi menjadi dua area, yaitu wilayah utara dan wilayah selatan, dimana wilayah utara menggunakan Bahasa Beast God, dan wilayah selatan menggunakan bahasa manusia.

Ada manusia laut yang tinggal di lautan dan samudra, sekalipun aku tidak ingat dimana aku pernah mendengar istilah manusia laut, dan aku juga tidak pernah melihat kota mereka.

***

Disamping gaji bulananku, dan menjual figurin yang aku buat, aku menjalankan kerja sampingan di waktu luangku (melakukan bermacam-macam hal untuk Philip, dan menjual ulang barang-barang yang aku beli beberapa bulan yang lalu.)

Setiap hari adalah hari yang sibuk bagiku, dan akhirnya aku sudah mendapat cukup banyak uang.

Uangku sebenarnya sudah cukup untuk membeli [Summoning Magic Shigu], tapi buku itu sudah dibeli oleh orang lain.

Aku tertarik dengan summoning magic, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa membeli sesuatu yang sudah tidak ada.

Aku berpikiran untuk menggunakan koin yang aku miliki, dan hal seperti apa yang mampu dibeli dengan 5 koin emas. Kali ini, sebuah buku tentang bahasa asing berhasil menarik perhatianku.

Semenjak aku membaca kisah-kisah yang ada di buku sejarah, dan melihat ada banyaknya bahasa di kisah tersebut, aku tiba-tiba berpikir kalau mempelajari bahasa asing adalah hal yang penting.

Jadi aku mulai mempelajari bahasa lain.

Pertama-tama, aku akan mulai dari Ghyslaine yang juga mengetahui bahasa Beast God, dan untuk mempelajari bahasa Demon God, aku mengirim surat kepada Roxy, agar dia bisa berbagi pengetahuan yang ia miliki denganku.

**

Umurku sekarang 9 tahun, dan aku sudah menjadi guru privat Eris selama 2 tahun.

Aku menghabiskan waktu satu tahun untuk mempelajari bahasa Beast God, dan menerima banyak bantuan dari Ghyslaine. Dan juga, tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempelajari bahasa Beast God, karena kata-kata yang harus diingat tidak begitu banyak, dan selama kau tahu formulanya, berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Beast God tidak akan terasa sulit.

Aku yang dulu tidak begitu ahli soal bahasa asing, tapi daya mengingat tubuhku saat ini sepertinya tidaklah buruk. Saat ini aku sedang mempelajari bahasa Demon God, dan buku-buku berbahasa Demon God sangatlah murah.

Penjaga toko buku sebelumnya juga pernah berkata.

[Aku tak tahu apa yang tertulis di cover buku itu, oke?]

Harga aslinya 7 koin perak, tapi setelah tawar menawar, harganya menjadi 6 koin perak.

Sejak saat itu, 3 bulan telah berlalu. Perkembanganku dalam menerjemahkan buku yang aku beli tengah menemui hambatan. Dengan kata lain, nah, aku akan menjelaskannya tanpa berbelit-belit. Aku bahkan tidak tahu hal seperti apa yang tertulis di buku itu.

Paling tidak tolong lah beritahu aku topik yang tertulis di buku itu, dan mungkin aku bisa sedikit memahami kata-kata yang tertulis di sana.

Tapi aku bahkan tidak mengetahui seperti apa konten buku tersebut, dan aku hanya bisa menyerah.

Belajar bahasa Beast God menjadi mudah berkat bantuan Ghyslaine, tapi tidak hanya karena itu saja. Karena buku yang aku gunakan sebagai materi belajar adalah [Legenda Pergius].

Sekalipun itu hanyalah bantuan tambahan, dengan buku [Legenda Pergius] disampingku, mempelajari kosa kata menjadi jauh lebih mudah.

Tapi aku sama sekali tidak memahami bahasa Demon God.

Bagaimana bisa para arkeolog membaca kata-kata seperti ini? Aku yakin mereka pasti memilah-milah kosa kata.

Berusaha untuk mencari kosa kata yang baru, mempertimbangkan segala jenis kemungkinan yang ada, hmm, harusnya seperti itu.

Hmmm, entahlah, aku sama sekali tidak mengetahui kosa katanya. Aku benar-benar tidak paham.

***


Pada suatu hari, akhirnya aku menerima balasan dari Roxy setelah aku tidak menerima kabar apapun selama lebih dari satu tahun, dan aku kira ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada surat yang aku kirim, atau Roxy sudah tidak berada di kerajaan Shirone lagi.

Hanya dengan mendapat balasan saja sudah mampu membuatku merasa sangat bahagia, apakah Shishou baik-baik saja disana?

Aku berusaha untuk bersabar dan menerima surat balasan Roxy dari seorang pembantu.

Surat itu… lebih tepat untuk disebut paket. Isi dari paket itu adalah kotak kayu yang berat, ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira sama besarnya dengan buku telepon.

Aku mengeluarkan sebuah surat dan buku yang relatif tebal dari kotak tersebut. Tidak ada judul yang tertulis di buku itu, dan buku itu juga memiliki sampul yang terbuat dari kulit hewan. Rasanya seperti sampul yang biasa digunakan di buku telepon.

Aku akan membaca suratnya terlebih dahulu.

Tapi sebelum itu aku mencium surat itu terlebih dahulu, hmm, ada aroma Roxy disitu.

[Untuk Rudeus-sama

Aku telah membaca surat yang kamu kirimkan, sudah lumayan lama sejak terakhir kali kita berkomunikasi, dan kini kamu sudah besar.

Aku tak mengira bahwa kamu berhasil menjadi guru privat dari cucunya penguasa Fedoa, itu benar-benar membuatku kagum.

Kebetulan, aku pernah gagal dalam interview untuk pekerjaan itu. Mungkin itu ada hubungannya dengan koneksi.

Kalau saat ini aku tidak bekerja sebagai guru privat seorang pangeran, mungkin aku akan merasa iri.

Tak hanya itu, kamu ternyata mampu bertemu dengan Sword King Ghyslaine, dan bahkan belajar sebagai muridnya.

Ghyslaine adalah orang yang sangat terkenal, bagaimanapun juga, dia adalah orang nomor 4 di teknik Sword-God.

Haah… Si Rudeus kecil berumur 5 tahun yang biasanya mengintip saat aku mandi sekarang sudah menghilang.

Aku merasa kamu yang sekarang sudah jauh berbeda dari kamu yang dulu.

Sekarang aku akan mulai membahas topik utama kita.

Kamu mau mempelajari bahasa Demon God, iya kan? Ada banyak orang di berbagai suku ras demon yang memiliki sihir-sihir unik yang bahkan tidak diketahui oleh ras manusia.

Mungkin tidak ada satupun dokumen yang membahas tentang mereka, dan kalau kamu tahu cara untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Demon God, setelah kamu mengunjungi salah satu suku tersebut di masa depan nantinya, kamu mungkin akan mempelajari sesuatu yang baru. Tentu saja, kamu harus membangun hubungan yang baik dengan mereka.

Sekalipun hal seperti itu mustahil bagi penyihir biasa, tapi aku yakin Rudeus bisa melakukannya dengan mudah.

Dengan harapan itu, aku telah menulis materi pelajaran untuk Rudeus dengan tanganku sendiri. Aku menghabiskan cukup banyak waktu untuk menulis buku ini, jadi tolong jagalah baik-baik, dan aku akan merasa senang kalau kamu tidak membuang atau menjualnya.

Kalau aku melihat buku ini di toko buku, aku mungkin akan menangis……

Omong-omong soal toko, beberapa hari yang lalu sang pangeran diam-diam pergi ke kota dan membeli sebuah figurin yang modelnya benar-benar mirip denganku.

Jubahnya bisa dilepas, dan bahkan tahi lalat yang ada ditubuhku pun juga sama, aku benar-benar tidak mengerti……

Kalau tidak ada halangan, aku akan mengirim surat ini.

Dari Roxy

NB: Kalau kamu membawa tongkat sihir di kelompok adventurer, biasanya kamu akan dianggap sebagai seorang penyihir.]

Aku mengerti.

Insiden saat kamu mandi itu adalah kesalah pahaman, aku tidak mengintip. Aku hanya melihatnya secara kebetulan, serius, itu benar-benar kebetulan.

Sekalipun aku tahu dengan pasti kapan biasanya Roxy mandi, fakta bahwa aku melihatnya adalah kebetulan, dan saat dimana secara sadar aku berjalan perlahan-lahan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan sedikitpun suara pada waktu-waktu tersebut, itu juga merupakan sebuah kebetulan.

Tapi, mari kita bahas suratnya lagi, Ghyslaine adalah orang nomer 4?

Sword God, Sword Emperor, dan Sword King?

Ah, kalau tidak salah ada 2 Sword Emperor, jadi hanya ada 1 Sword King?

Karena ada begitu banyaknya orang di dunia ini yang menggunakan teknik Sword-God, aku pikir ada lebih dari 10 orang yang memiliki gelar Sword King, tapi aku tak mengira ternyata hanya ada satu orang seperti itu.

Dan patung Roxy buatanku juga sepertinya terkirim kesana secara kebetulan, si pangeran itu benar-benar memiliki mata yang bagus.

Ahh, dibandingkan dengan ini.

Buku yang dikirim kemari ini sepertinya ditulis sendiri oleh Roxy. Aku tak yakin hal seperti apa yang tertulis di dalamnya, tapi kamu tidak benar-benar perlu untuk menghabiskan waktu setengah tahun untuk menulis buku ini, iya kan?

Buku ini secara khusus ditulis untukku, jadi aku yakin kalau buku ini adalah panduan untuk membaca bahasa Demon God, jadi aku akan berusaha keras untuk mempelajarinya.

Aku duduk dan membuka buku itu.

NOW READING…

Hehe, Rudeus sedang berada dalam mode membaca buku.

[Ini, benar-benar terlalu menakjubkan.]

Saat aku melihat konten dari buku tersebut, aku merasa kesulitan untuk menahan emosiku.

Buku materi pelajaran ini lebih mirip seperti kamus. Buku itu menerjemahkan semua hal yang berhubungan dengan bahasa Demon God menjadi bahasa manusia.

Buku ini mungkin mengambil referensi dari buku kamus yang ada di istana kerajaan Shirone.

Setiap kata memiliki deskripsi yang mendetail, bahkan pengejaannya juga ada disana, itu benar-benar sebuah cakupan yang lengkap.

Tidak hanya itu saja yang membuatku tersentuh, paruh kedua buku ini bahkan mengandung semua pengetahuan yang dimiliki Roxy tentang suku-suku ras demon.

Kamu tidak boleh melakukan ini di suku ini, kamu tidak boleh melakukan itu di suku lain, dan ada gambar sampingan yang agak jelek yang menjelaskan [Ini adalah ciri-ciri khusus!!].

Fakta bahwa Roxy menulis ini semua dengan sepenuh hati benar-benar mempesona bagiku.

Bahkan bagian yang menjelaskan suku Migurd dengan sangat mendetail memiliki 5 halaman penuh.

Agar aku bisa belajar tentang suku tempat dirinya berasal, Roxy telah berusaha keras, dan aku benar-benar merasakan pesonanya.

[Pada dasarnya, suku Migurd menyukai benda-benda yang manis.]

Serius?

Bisa menulis buku seperti ini dalam waktu kurang dari satu tahun, aku benar-benar salut dengan Roxy.

Kalau aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan dia, tolong ijinkan aku untuk menjilat kakinya.

Aku yakin rasanya enak.

Hmm, baiklah.

Bisa dibilang, buku ini adalah materi belajarku yang paling hebat, sekalipun hasilku di masa lalu tidak begitu bagus, namun daya ingat tubuhku yang sekarang sangatlah bagus.

Kalau tidak ada kendala, dalam setengah tahun aku akan bisa memahami buku ini secara menyeluruh. Paling tidak, aku ingin bisa mengucapkan beberapa kalimat sederhana.

Aku akan berusaha keras.

***

-- Sudut Pandang Ghyslaine –

Rudeus mulai mengunci diri di kamarnya sendiri, lagi-lagi dia mencoba untuk melakukan sesuatu, setiap saat, anak muda itu selalu membuatku merasa kagum.

Saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku merasa kalau dia bukanlah anak muda yang bisa diandalkan, dan Paul yang terlalu berlebihan dalam memanjakan anaknya itu memaksa anaknya  untuk datang kemari.

Aku punya kewajiban terhadap Paul.

Aku tak punya perasaan lain selain itu, tapi aku memiliki kewajiban. Sekalipun dia tidak bisa menjadi guru privatnya Eris-sama, aku akan mengutarakan keinginanku agar dia bisa tinggal di mansion ini.

Aku pikir, itulah yang akan terjadi.

Tapi dia berhasil mendapatkan kepercayaan Ojou-sama dalam sekejap mata, dan bahkan berhasil mendapatkan posisi guru privat.

Rudeus merencanakan insiden penculikan itu sendirian, sekalipun aku dengar kalau si butler yang serakah berusaha untuk memanfaatkan insiden itu. Saat aku bergegas menghampiri lokasi kejadian, aku melihat Rudeus tengah bertarung melawan dua orang yang direkrut oleh si butler.

Sekalipun aku tidak begitu yakin, kendati melawan swordman praktisi teknik North-God tingkat advanced, Rudeus mampu menggunakan dua sihir dengan tipe yang berbeda, atau mungkin kombinasi dari dua sihir tersebut, dan berhasil mengalahkan mereka dengan cara yang unik.

Walaupun mungkin kedua orang tersebut meremehkan Rudeus karena dia masih anak-anak, namun memiliki naluri bertarung pada usia sekecil itu adalah bakat yang ia miliki sejak lahir.

Bahkan aku pun kemungkinan besar akan kalah bila aku memulai pertarungan dengan jarak lebih dari 100 meter.

Tidak hanya memiliki kemampuan bertarung, dia juga mampu menciptakan jadwal belajar atau apa itu namanya, dan secara efektif mengembangkan kondisi belajar Ojou-sama.

Pelajarannya juga sangat mudah untuk dipahami, aku bahkan tidak pernah mengira kalau pada suatu saat nanti aku akan bisa membaca, menulis, dan melakukan hitung-hitungan, malahan aku juga mendapatkan sebuah tongkat sihir…

Di desa tempatku tinggal dahulu, aku dianggap sebagai anak berandalan. Sebelum aku mencapai usia 10 tahun, aku dibawa pergi oleh seorang pendekar pedang yang sedang berkelana, menjadi seorang Sword Saint, namun dikucilkan oleh kelompokku sendiri.

Setelah mengalami banyak kesulitan, akhirnya aku berhasil menemukan sebuah kelompok yang mau menerimaku, namun aku diberitahu oleh seorang pria yang kepalanya penuh dengan ide-ide buruk, bahwa otak di kepalaku ini terbuat dari otot, jadi aku tidak perlu berpikir.

Kalau aku kembali sekarang, ekspresi seperti apa yang akan ditunjukkan oleh para penduduk desa?  Hanya dengan memikirkan itu saja sudah mampu untuk membuatku tersenyum.

Aku tak mengira bahwa aku bisa belajar begitu banyak hal dari seorang anak yang usianya cukup muda untuk menjadi anakku.

Setelah kelompok kami bubar, hidupku kembali terasa sulit, aku terus dirampok dan ditipu setiap harinya sampai aku tidak memiliki uang sama sekali.

Karena Shishou dengan tegas mengajariku untuk tidak mengambil hak-hak orang lain, maka aku tidak pernah sekalipun mencuri dari orang lain.

Tidak memiliki pekerjaan, perut kosong, dan di saat aku nyaris mati kelaparan, datanglah kedua penyelamatku, Sauros-sama dan Eris-sama.

Rasa hormat yang aku miliki kepada mereka berdua, kini juga aku rasakan kepada Rudeus.

Shishou…… Sword God-sama pasti akan marah dan mengucapkan sesuatu seperti [Apa bocah itu layak untuk dianggap setara denganku!?], jadi aku hanya akan memanggilnya Rudeus-sensei.

Rudeus adalah sensei ku yang terhormat. Dia benar-benar memiliki kesabaran yang tinggi, dan dengan tulus dan sungguh-sungguh mau mengajariku.

Dan setiap kali dia mengajariku, dia akan menggunakan metode yang berbeda agar aku bisa memahami konsepnya.

Berkat usahanya, kini aku mampu menggunakan sihir api dan air tingkat elementary dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Aku tak yakin apakah itu adalah rencana pendidikan Rudeus, dia tidak langsung mulai mengajari kami sihir tingkat intermediate, namun malah mulai mengajari kami untuk bisa menggunakan voiceless incantation.

Seseorang masih bisa menggunakan sihir yang sederhana sekalipun dia sedang berada dalam situasi dimana ia tidak bisa menggunakan kedua tangannya. Itu sangat masuk akal.

Jadi itu sangat mudah untuk dipahami, dan setelah aku bisa memahami itu, aku akan bisa menguasainya.

Tapi tak peduli seberapa besar usaha yang aku kerahkan, aku tetap tidak bisa melakukan itu.

Shishou ku, Sword God-sama, telah berulang kali menyuruhku untuk berpikir secara [Logika].

[Berpikir secara [Logika], itu mengacu kepada pondasi.]

Itu adalah nasihat terbaik yang diberikan oleh Sword God-sama (Shishou), melatih pondasi dalam waktu yang lama, secara logika akan membuatku mampu memahami esensi dari teknik dan ilmu pedang yang aku pelajari.

Aku yang saat itu masih muda sama sekali tidak menyukai latihan pondasi, namun Shishou ku tanpa lelah terus-terusan melatihku. Dia terus mengulang-ulang nasihatnya agar aku mau latihan.

Pada akhirnya aku mendapatkan kekuatan seorang Sword King yang sebenarnya tidak layak untuk aku dapatkan.

Pendidikan yang diberikan oleh Rudeus sangat mirip dengan pendidikan yang biasa diberikan Sword God-sama.

[Aku ingin menggunakan sihir yang lebih indah.]

Aku merasa bahwa ini sudah cukup.

Dalam pertarungan sebenarnya, penyihir yang paling bisa diandalkan bukanlah seorang penyihir tingkat advanced yang membutuhkan waktu lama untuk merapal mantera sihir yang kuat, namun seorang penyihir tingkat elementary atau intermediate yang bisa dengan cerdik menggunakan sihir-sihir yang berbeda tergantung pada situasi yang berbeda pula.

Aku selalu merasa bahwa seorang penyihir itu tidaklah berguna dalam duel satu lawan satu, namun pikiranku benar-benar berubah setelah aku melihat Rudeus.

Bergerak dengan kecepatan tinggi sambil menggunakan sihir untuk menyerang dan menghambat gerakan lawan, lawan seperti itu adalah lawan yang paling sulit dikalahkan bagi seorang pendekar pedang.

Aku dengar bahwa ia selalu menghadapi Paul sebagai lawannya, dan si Paul yang kekanak-kanakan itu sudah pasti akan bersungguh-sungguh dan menyerang Rudeus dengan kekuatan penuh saat latihan.

Dan hasilnya adalah, Rudeus telah mendapatkan pengalaman yang sempurna dalam hal menangani seorang pendekar pedang. Memang cuma kebetulan, tapi kadang-kadang Paul juga akan melakukan sesuatu yang berguna.

Namun, hal itu bisa jadi merupakan sebuah kesalahan, dan Rudeus mungkin akan menganggap bahwa bertarung melawan orang lain adalah hal yang sia-sia, dan pada akhirnya bakat yang ia miliki akan terkubur sia-sia.

Dia tidak memiliki bakat untuk mempelajari teknik Sword-God.

Dia terlalu banyak berpikir, dan terlalu sering mencari hal-hal yang rasional.

Melatih pondasi dengan cara yang rasional, dan mengeksekusinya dengan cara yang lebih rasional, dan pada akhirnya berakhir dengan hasil yang tidak logis.

Sekalipun itu bukanlah hal yang buruk kalau dilihat dari sifat yang dimiliki Rudeus, tapi aku khawatir kalau dia berlatih ilmu pedang dengan berdasarkan pengetahuan yang ia miliki tentang ilmu sihir.

Tetap saja, itu sangat berbeda dengan inti dari teknik Sword-God, yang segalanya ditentukan dalam sekejap mata, dibandingkan dengan memikirkan kemungkinan yang tidak ada habisnya saat dia mengambil langkah yang pertama.

Paul mungkin tidak memberitahu Rudeus bahwa sebenarnya dia paling cocok untuk menggunakan teknik North-God.

Sayangnya, aku hanya tahu cara untuk menggunakan teknik Sword-God, jadi aku tidak bisa mengajarinya teknik lain. Tapi dengan koneksi yang aku miliki, semisal 3 tahun kemudian Rudeus masih ingin mempelajari ilmu pedang, aku akan merekomendasikan dirinya kepada seorang pengguna teknik North-God.

Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan untuk saat ini hanyalah terus mengajarinya dasar-dasar dari teknik Sword-God.

Kalau dia memahami teknik-teknik dasar, harusnya dia akan mengalami peningkatan saat dia mempelajari teknik North-God nantinya.

Namun pada akhirnya, semuanya akan bergantung kepada dirinya sendiri, apakah dia ingin terus melanjutkan latihan ilmu pedangnya atau tidak.

Sekalipun dia tidak belajar dari guru yang terkenal, dia pasti tetap akan sukses sebagai seorang penyihir.

Mencapai tingkat God bukanlah sesuatu yang bisa dipahami oleh seorang manusia, tapi dia mungkin bisa mencapai tingkat Emperor.

Penyihir bernama Roxy itu pasti menderita saat ia memikirkan tentang bagaimana cara untuk mengajari Rudeus di masa depan.

Sekalipun aku pikir kalau dia merasa sangat malu karena melarikan diri dari Rudeus, tapi aku tidak berniat untuk menyalahkan dirinya.

Malah seharusnya aku berterima kasih kepadanya, karena berkat dirinya, sekarang aku bisa menggunakan sihir.

Belajar dari guru yang bodoh hanya akan menghambat perkembangan si murid. Mungkin suatu hari nanti aku juga akan menderita saat aku mencarikan seseorang yang mau mengajarkan teknik pedang kepada Rudeus.

Semakin lama aku berpikir, semakin bingung pula jadinya.

Aku tidak tahu apa yang dilakukan oleh Rudeus. Sekalipun sekarang adalah hari libur, dia berbeda dari Ojou-sama yang tidak memiliki beban, dan biasanya dia akan melakukan sesuatu yang baru.

Baru-baru ini dia bilang kalau dia ingin mempelajari bahasa Beast God, dan setelah makan malam selesai dia akan datang ke kamarku sambil membawa buku.

Sebuah bahasa yang hanya bisa digunakan di dalam Grand Forest, aku penasaran, apa gunanya sekalipun kamu sudah bisa menggunakan bahasa tersebut?

Tapi Rudeus hanya menghabiskan waktu setengah tahun untuk mempelajarinya, memang tidak begitu sulit untuk mengekspresikan dirimu dalam bahasa Beast God, dan dia mungkin sudah bisa melakukan percakapan sehari-hari dengan sempurna.

[Dengan begini, aku bisa pergi ke Grand Forest.]

Aku bertanya kepadanya, mengapa dia mau pergi ke area yang tertutup seperti itu?

[Eh? Um, bagaimana ya cara menjelaskannya? Ah, aku mungkin bisa bertemu dengan gadis-gadis manis, yang punya telinga dan ekor.]

Di saat itu pula, aku yakin bahwa anak ini memang benar anaknya Paul, dan mewarisi darah Greyrat.

Itu benar, anggota keluarga Greyrat selalu memandangku dengan tatapan aneh.

Sebagai seorang wanita, aku tidak akan merasa jengkel sekalipun tubuhku dilirik atau dipandangi oleh orang lain, tapi bukan itu masalahnya.

Tempat-tempat yang mereka lihatlah yang aneh.

Kebanyakan pria akan melihat dadaku. Pertama-tama mereka akan melihat wajahku, kemudian berpura-pura untuk melihat ke arah lain sambil diam-diam melihat dadaku.

Kemudian tatapan mereka akan semakin menurun, sampai ke perut, lalu di antara kaki dan pahaku, dan kalau punggungku sedang menghadap mereka, mereka akan melihat pantatku.

Sekalipun aku tidak terlalu memikirkan itu.

Namun pria dari keluarga Greyrat itu berbeda.

Pada mulanya aku berpikir kalau mereka melihat ke arah wajah dan pantatku.

Yah, melihat-lihat saja memang tidak ada salahnya, karena aku tidak mengira kalau mereka akan lanjut ke tahap berikutnya.

Paul juga adalah orang yang suka merasa penasaran seperti itu.

Sekalipun pada mulanya aku berpikir seperti itu, tapi aku merasa kalau tatapan mereka mengarah ke tempat yang berbeda.

Garis pandang mereka mengarah ke tempat yang sedikit berada di atas kepalaku, dan kalau mereka dibilang menatap pantatku, posisi pandangan mereka juga sedikit tidak pas.

Aku penasaran, apa yang sebenarnya mereka lihat, dan ternyata itu adalah telinga dan ekorku.

Eris Ojou-sama, Sauros-sama, dan bahkan Philip-sama.

Sebelum aku pergi untuk menjemput Rudeus, aku bertanya kepada Philip, mengapa mereka suka melihat telingaku, dan dia menjawab tanpa sedikitpun mengubah ekspresinya sambil tetap melihat ke arah telingaku.

[Karena keluarga [Boreas] menyukai ras beast.]

Dan dia bilang, sekalipun dia tidak mewarisi darah bangsawan, dia berbeda, karena dia adalah seorang [Notus].

Dia menambahkan:

[Dia itu anaknya Paul, fakta bahwa dia menyukai gadis cantik tidak mungkin salah.]

Pada saat itu, aku juga berpikir kalau situasinya juga akan menjadi seperti itu.

Tapi saat aku melihat betapa gentleman-nya Rudeus, aku tidak percaya bahwa dia adalah anaknya Paul.

Ditambah lagi, dia adalah anak yang suka bekerja keras yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh Paul, dan dia adalah anak yang rajin yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh Paul, dan dia adalah anak yang tegas yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh Paul............ yang ternyata itu salah.

Intinya, aku benar-benar mengira kalau sebenarnya dia mungkin bukanlah anaknya Paul.

Tapi sekarang aku sudah mengubah pikiranku, Rudeus sudah pasti mewarisi darahnya Paul.

[Kamu memang benar anaknya Paul. Ras manusia dengan bahasa yang sama pun tidak bisa membuatmu merasa puas.]

[Hentikan gurauanmu. Tolong jangan mengatakan hal-hal seperti itu.]

Tidak, sebenarnya itu bukanlah gurauan.

Dia pasti akan menjadi seorang playboy.

Belakangan ini tatapan Eris saat melihat Rudeus menjadi aneh.

Sekalipun aku tidak begitu memahami hubungan antara pria dan wanita, aku tetap mengetahui itu.

Tatapan itu sama seperti yang ditunjukkan oleh Zenith saat ia terpesona oleh Paul.

Belakangan ini sepertinya Rudeus telah mempelajari bahasa Demon God. Jadi setelah ras beast, target selanjutnya adalah ras demon?

Anak kecil ini berencana untuk menguasai gadis di seluruh dunia.

Paul juga pernah mengatakan hal yang sama, dia bilang kalau dia akan menjelajahi seluruh pelosok Central Continent untuk menciptakan harem atau apa itu namanya.

Pada akhirnya dia ditangkap oleh Zenith dan harus mengabaikan impiannya, tapi sepertinya niat itu diwariskan kepada anaknya.

Serius deh, sepasang ayah dan anak yang tidak berguna ini.........

Tidak, aku harusnya menghormati Rudeus.

Satu-satunya orang yang harus aku benci adalah Paul. Rudeus hanya mengutarakan idenya, dan dia masih belum melakukan apa-apa.

“Masih belum” melakukan apa-apa.

Dia adalah pemuda terhormat.

Umu.

[Ada apa, Ghyslaine?]

Saat aku memikirkan itu, Eris Ojou-sama muncul disampingku, dia sudah tumbuh besar selama 2 tahun ini.

Pertama kali aku bertemu dengannya adalah sekitar 5 tahun yang lalu, pada mulanya aku berpikir kalau dia adalah gadis keras kepala yang tidak bisa diatur.

Pertama kali dia mengikuti kelas ilmu pedang, aku memberinya banyak [kasih sayang] sampai dia tidak bisa berdiri lagi.

Di tengah malam dia mengambil pedang kayu untuk menyerangku.

Sekalipun dia tidak berhasil membalaskan dendamnya dan menjadi lebih penurut, selama beberapa bulan berikutnya dia selalu melihatku dengan tatapan tajam dan menunggu waktu yang pas untuk balas dendam.

Di masa lalu aku juga merupakan seorang anak yang nakal, jadi aku merasakan adanya sebuah hubungan diantara kami berdua.

Dulu aku juga seperti itu.

Pada saat dia baru mempelajari ilmu pedang, dia selalu menggerutu tentang [Ini tidak enak], [Aku tak mau melakukan ini]. Tapi belakangan ini dia menjadi penurut.

Setelah pesta tahun lalu, pada dasarnya dia tidak akan membuat membuat keributan dan tidak akan mengotori pakaian yang ia kenakan lagi.

Daripada mengatakan bahwa dia belajar dari kelas tata krama, aku pikir lebih wajar dibilang kalau dia meniru sikap Rudeus.

Apakah Rudeus mengucapkan sesuatu di hari ulang tahun Ojou-sama yang ke-10?

Dia pasti mengucapkan kata-kata penjerat hati seperti yang biasa dilakukan Paul untuk menggetarkan hati Ojou-sama.

Tapi di hari ulang tahun kesepuluh itu, Eris Ojou-sama memang tidur sekamar dengan Rudeus.

Itu tidak mungkin...... Tidak, itu mungkin.

Intinya, aku tidak akan terkejut kalau memang ada sesuatu yang terjadi di malam itu.

Pria yang mampu menangani Eris Ojou-sama bisa dihitung dengan satu tangan.

[Aku berpikir tentang Rudeus.]

[Hm? Kenapa?]

Eris memiringkan kepalanya dan bertanya.

Tatapannya kelihatan sedikit cemburu. Jangan khawatir, aku tidak akan mencurinya darimu.

[Aku tidak tahu kenapa dia mempelajari bahasa Demon God.]

[Bukannya dia sudah bilang!]

Dia mengatakan sesuatu? Aku mencoba untuk mengingat apa yang dikatakan Rudeus, tapi aku tidak mengingat apa-apa, karena dia mendadak mulai belajar bahasa asing.

[Apa yang dia katakan?]

[Dia bilang mungkin itu akan berguna di masa depan.]

Kalau dipikir-pikir, dia juga mengatakan hal yang sama saat dia mencatat harga-harga barang di toko.

Pada akhirnya, apa manfaatnya itu?

Aku kembali mengingat-ingat kelompokku di masa lalu, dimana si 'pencuri' lumayan familiar dengan harga-harga barang yang beredar di pasaran.

Si pencuri itu tiba-tiba menemukan sebuah toko dan berkata kalau toko tersebut menjual obat-obatan dengan separuh harga pasar, dan aku ingat saat-saat dimana aku tertipu dan membeli barang palsu.

Kalau aku pikir-pikir, kalau seseorang tidak mengetahui harga pasar, orang tersebut mungkin akan membeli barang murahan dengan harga 2 sampai 3 kali lebih mahal dari biasanya, dan tidak menyadari itu.

Pada saat itu aku tidak bisa mengutarakan itu dengan jelas, tapi sekarang setelah aku memikirkan itu kembali, mengetahui informasi yang beredar adalah cara yang terbaik untuk bisa bertahan hidup.

Berkat matematika yang aku pelajari dari Rudeus, sekarang aku tidak akan tertipu lagi saat menerima kembalian dari pedagang, tapi di masa lalu aku memang benar-benar sering tertipu.

Sekalipun aku sudah mempelajari matematika, aku tetap tidak bisa membayangkan diriku sendiri menjadi seorang pedagang.

[Jangan bicarakan hal-hal yang dilakukan Rudeus, kita tidak akan paham sekalipun kita terus memikirkan itu, dan kalau kamu sedang menganggur Ghyslaine, bantu aku latihan ilmu pedang.]

Beberapa hari terakhir ini dia sangat memperhatikan kelas ilmu pedang.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi mungkin ada sesuatu yang membuatnya merasa gelisah.

Sekarang Rudeus baru berusia 9 tahun, dan bila dibandingkan dengan Ojou-sama, Rudeus yang sekarang tampak jelas lebih dewasa.

Lupakan tentang belajar, matematika, dan ilmu sihir, dia bahkan memiliki kemampuan untuk melakukan percakapan dengan orang lain dan memiliki pengalaman dalam bersosialisasi. Sekalipun dia tidak mengikuti aturan-aturan tata krama, namun dia sangatlah sopan.

Tindakannya mirip seperti seorang pedagang, dan dia juga suka bercanda.

Sekalipun orang lain mungkin tidak akan bisa terbiasa dengan leluconnya yang seringkali menyenggol pelecehan seksual, tapi itu bisa dilihat sebagai daya tarik yang ia miliki.

Apa benar dia adalah anak berusia 9 tahun?

Bahkan dalam percakapan biasa pun, sangat mudah untuk percaya bahwa dia adalah orang berusia 40 tahun lebih.

Kalau tidak salah, kerajaan Dragon King* punya banyak penipu seperti itu.
(*ouryuu ou : tdk ada hubungan dengan armored dragon king atau dragon king lainnya)

Bandit-bandit yang bisa menulis akan berpura-pura menjadi seorang pemuda bangsawan dan mengirim surat kepada anak-anak bangsawan, dan setelah mendapat kepercayaan mereka dan bertemu di hari yang acak, mereka akan menangkap anak-anak bangsawan tersebut dan menjualnya ke pedagang budak.

Aku pikir paling tidak akan ada satu hal dimana Eris-sama unggul dari Rudeus, yaitu ilmu pedang.

Aku akan merasa puas dengan itu.

[Baiklah, Eris, kita pergi ke taman.]

[Oke!]

Eris Ojou-sama mengangguk dengan antusias.

Eris Ojou-sama adalah orang yang memiliki bakat dalam teknik Sword-God. Kalau dia mau melanjutkan latihannya dengan sungguh-sungguh, dia mungkin akan melampauiku suatu saat nanti.

Memang sekarang dia baru mencapai tingkat intermediate, namun dengan hasil dari melatih pondasi teknik selama 3 tahun, hasilnya pasti akan bagus.

Saat Eris-sama melangkah dengan cepat dan tajam, tubuhnya sudah diselimuti oleh [Fighting Spirit], dan kalau dia secara sadar mampu menggunakan [Fighting Spirit], maka dia akan mampu mencapai tingkat advanced teknik Sword-God dengan mudah.

KALAU dia mampu menguasai Fighting Spirit dengan sempurna, dia akan mampu menjadi Sword Saint.

Untuk sekarang, hal itu mungkin bukanlah sesuatu yang terlalu jauh, sekalipun aku tidak yakin sebesar apa peningkatan yang akan dialami Ojou-sama, tapi kalau dia bisa menjadi Sword Saint saat masih belajar dariku, aku akan membawanya untuk bertemu dengan Shishou.

Kalau mungkin, aku juga akan mengajak Rudeus.

Reaksi seperti apa yang akan ditunjukkan Shishou saat Shishou bertemu dengan mereka?

Haha, itu benar-benar membuatku penasaran.


--Status--
Nama : Eris Boreas Greyrat
Profesi : Cucu dari Lord
Sifat : Sedikit kasar
Kalau bicara dengannya : Dia akan mendengar dan memperhatikan
Bahasa : Ada peningkatan dalam menulis juga
Matematika : Masih kurang ahli dalam pembagian
Sihir : Tidak bisa menggunakan voiceless incantation
Ilmu pedang : Teknik Sword-God tingkat intermediate (hampir advanced)
Tata krama : Bisa meniru sikap seorang wanita
Orang yang dia sukai : Kakek, Ghyslaine, Rudeus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar