Jumat, 26 Desember 2014

Mushoku Tensei 18

[Web Novel 18] Janji Pasti

Setelah mengalami berbagai hal, sebentar lagi aku akan mencapai usia 10 tahun.

Aku menghabiskan setahun penuh untuk mempelajari bahasa Demon God, bahasa Beast God, dan juga bahasa Fighting God.

Bahasa Fighting God memiliki kemiripan dengan bahasa manusia, jadi aku tidak mengalami banyak kesulitan saat mempelajarinya, ibaratnya bahasa itu seperti bahasa Inggris dengan sedikit campuran bahasa Jerman.

Perbedaan diantara keduanya hanyalah pada kosa kata dan cara mengekspresikan kalimat.

Pengejaan pada dasarnya sama dengan bahasa manusia.

Bahasa di dunia ini tidak begitu sulit untuk dipelajari.

Setelah kamu berhasil mengingat satu hal, hal yang lainnya pun akan bisa kamu pelajari dengan mudah.

Mungkin penyebabnya adalah karena dunia ini berulang kali mengalami peperangan.


Sayangnya, tidak ada catatan tentang bahasa Heaven God dan Sea God, bersama dengan tidak adanya orang yang tahu cara menggunakannya, jadi aku tidak bisa mempelajari kedua bahasa tersebut.

Soal ilmu pedang, aku akhirnya berhasil mencapai tingkat intermediate. Eris sudah naik ke tingkat advanced dalam waktu kurang dari 2 tahun, jadi aku sudah bukan tandingannya.

Aku merasakan dengan jelas perbedaan antara orang yang memiliki bakat dan tidak memilikinya.

Tapi dia juga berlatih di hari0hari libur, jadi tentu hal itu juga memberikan pengaruh pada perkembangan ilmu pedangnya.

Aku menghabiskan waktuku untuk belajar bahasa, sedangkan di waktu yang sama Eris menghabiskan waktunya untuk berlatih ilmu pedang. Wajar saja kalau ada perbedaan besar di antara kami.

Soal sihir, aku berlatih dengan membuat figurin.

Sekarang aku mampu membuat patung dengan mendetail hingga bagian-bagiannya yang paling kecil, jadi seharusnya aku sudah mengalami peningkatan.

Walaupun begitu, aku merasa kalau aku tetap menemui hambatan.

Yah, karena nantinya aku akan pergi ke Universitas Sihir untuk belajar, aku tidak perlu buru-buru.

Dengan berbagai hal yang telah terjadi, aku sudah hidup di dunia ini selama hampir 10 tahun, dan aku benar-benar tersentuh saat memikirkan itu.

***

Sebulan sebelum hari ulang tahunku tiba, Eris dan orang-orang yang tinggal di dalam mansion mulai menjadi sibuk, apakah ada suatu peristiwa yang akan terjadi?

Mungkin akan ada orang penting yang berkunjung, atau seseorang dari keluarga Greyrat, atau tunangannya Eris......

Tidak, pasti bukan, itu tidak mungkin. Bagaimana bisa Eris punya tunangan (Hahaha).

Tapi aku masih tetap merasa sedikit gelisah, jadi aku mulai melakukan penyelidikan.

Aku membuntuti Eris diam-diam, dan melihat dia sedang berbicara kepada para pembantu dengan hati gembira.

Ghyslaine juga ada di sana, dan sepertinya dia tidak menyadariku, karena dia sedang sibuk memandang makanan (daging mentah) yang nantinya akan dimasak.

[Aku ingin melihat Rudeus terkejut, dia pasti akan merasa gembira sampai meneteskan air mata!]

[Rasanya itu sulit, sekalipun Rudeus terkejut, kemungkinannya kecil kalau dia akan menunjukkan ekspresi itu di wajahnya.]

[Tapi dia akan merasa gembira bukan?]

[Tentu saja, dia pasti telah mengalami banyak kesulitan karena dia berasal dari keluarga cabang.]

Sebenarnya aku tidak mengalami banyak kesulitan......

Tapi apa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan?

Apa mereka diam-diam membicarakanku? Sekalipun aku yakin kalau aku melaksanakan tugasku dengan baik, tapi mungkin hanya aku yang berpikir seperti itu.

Apakah aku memberi pengaruh buruk kepada anggota keluarga di mansion ini?

Kalau benar, aku yakin aku akan menangis.

[Kita tidak akan tepat waktu untuk hari ulang tahunnya Rudeus!]

[Tapi kalau kita terlalu buru-buru, kita tidak akan bisa melaksanakannya dengan baik.]

[Benarkah?]

[Ya, kalau Sauros-sama juga hadir.]

Oh, jadi begitu? Bersiap-siap untuk pesta ulang tahun?

[Kalau saja Rudeus tidak lahir di keluarga itu......]

Ucap Eris dengan nada kasihan.

Jadi begitu, setelah aku memahami konten dari percakapan, aku pergi meninggalkan tempat itu.

Intinya adalah, sepertinya aku bukanlah orang yang bisa ditunjukkan secara terbuka kepada publik.

Itu benar, bagaimanapun juga, aku adalah anak dari orang itu.

Tapi aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan nama ayahku.

Ini adalah sesuatu yang baru aku ketahui setelah tinggal selama beberapa tahun di mansion ini.

Nama asli Paul adalah Paul Notus Greyrat.

[Notus] adalah nama kebangsawanan Paul, dan dia telah memutuskan hubungannya dengan keluarga Notus.

Saat ini yang menjadi kepala keluarga tersebut adalah adik atau sepupunya Paul.

Kalau semuanya berakhir seperti itu sih seharusnya tidak ada masalah.

Namun, ada beberapa orang yang berpikir kalau situasi itu belumlah berakhir, karena kepala keluarga Notus saat ini ternyata lebih parah daripada Paul, dan mereka bersikeras untuk menggulirkan dan mengganti kepala keluarga yang sekarang.

Kepala keluarga Notus yang sekarang sangatlah sensitif, dan dia mengeluarkan banyak usaha untuk menghabisi semua kandidat yang mungkin bisa merebut posisinya.

Sekalipun aku tidak tertarik dalam bidang seperti ini, namun ada beberapa orang yang mungkin akan berpikir bahwa anaknya Paul memiliki dukungan dari keluarga Boreas, dan dia berencana untuk mengambil kembali nama keluarga Notus.

Mereka yang memiliki wewenang akan bergerak dalam bayang-bayang. Kemungkinan terburuk adalah, mereka akan mengirim pembunuh untuk menghabisiku, jadi aku tidak boleh mengundang perhatian banyak orang.

Yah, mari kita kembali ke topik menguping sebelumnya.

Tentang status Rudeus yang menyedihkan.

Aslinya, aku bisa menerima perlakuan yang setara seperti yang didapatkan oleh Eris, tapi aku diberikan perlakuan seperti seorang pembantu, jadi itu menyedihkan.

Dan itu adalah tradisi diantara para bangsawan......

Di hari ulang tahun kesepuluh yang sangat spesial, tidak boleh ada pesta yang berlebihan. Menyedihkan, itu sungguh menyedihkan.

Eris, yang sudah lama tidak mengajukan permintaan yang egois kepada Sauros, memohon kepada Sauros, dan akhirnya dia membuat keputusan untuk mengadakan pesta ulang tahun untukku secara pribadi.

Sebuah pesta keluarga kecil yang hanya dihadiri oleh orang-orang yang tinggal di dalam mansion.

Sebuah pesta untukku.

Jangan mengucapkan hal-hal yang mampu membuatku menangis.

Dan sejujurnya, itu benar-benar berbahaya.

Sekalipun aku mengetahuinya, tapi aku tidak sadar bahwa hari ulang tahun kesepuluh itu sespesial itu. Dan juga, pesta yang aku tahu bukanlah sebesar pesta ulang tahunnya Eris, namun hanyalah pesta kecil.

Di pesta yang biasa di hadiri keluargaku di masa lalu, aku kerap berkata [Ah, benar, thanks ya.]

Biasanya hanya muncul respons seperti itu.

Pesta kali ini direncanakan oleh Eris, dan dia tidak punya teman lain yang seumuran dengannya, dan semua ini dilakukan untuk pertama kalinya.

Kalau aku tidak bahagia, dia pasti akan merasa sangat kecewa. Sepertinya aku harus lebih banyak latihan sihir air agar aku bisa membuat tangisan palsu.

Aku itu orang yang bisa memahami suasana hati lho.

***

Di hari itu, seluruh mansion tampak sibuk.

Setelah kelas belajar usai, Ghyslaine datang ke ruanganku. Sangat jarang aku melihatnya begitu tegang seperti itu, ekor di pantatnya benar-benar kaku dan menjulang ke atas.

[Um, aku punya beberapa pertanyaan tentang sihir.]

Dia memalingkan pandangannya, sepertinya dia dikirim kemari untuk menahanku agar tidak keluar dari kamar. Oke, oke, aku akan turuti permainan kalian.

[Hoh~ Pertanyaan seperti apa?]

[Boleh aku melihat sihir tingkat saint?]

[Bisa saja sih, tapi kota ini bakal hancur kalau aku melakukan itu.]

[Apa? Sihir seperti apa itu?]

[Sihir tingkat saint adalah hembusan angin kuat yang didampingi badai petir, kalau aku terlalu banyak mengeluarkan kekuatan, kota ini akan tenggelam.]

[Itu benar-benar terlalu kuat, aku harus melihat itu lain kali.]

Aku jarang melihatnya mengeluarkan pujian seperti itu, ini mungkin adalah trik yang sudah dia persiapkan sebelumnya.

Baiklah, aku akan sedikit menggodanya.

[Aku mengerti. Karena kamu mau melihatnya, baiklah. Kalau kita mengendarai kuda selama 2 jam, aku akan bisa menggunakan sihir itu tanpa merusak kota, jadi ayo berangkat sekarang.]

Wajah Ghyslaine menjadi tegang dan gemetaran.

[J, ja, jangan. Kalau kita berangkat sekarang, kita akan pulang terlambat, ada banyak magical creature di alam liar, dan di luar sana sangat berbahaya.]

[Benarkah? Tapi kan ada Ghyslaine, jadi aku akan baik-baik saja. Kamu kan bilang kalau pendengaran yang dimiliki ras beast itu sangat sensitif, jadi kita tidak akan mendapatkan masalah di malam hari.]

[T, terlalu percaya diri itu, tidak boleh.]

[Benar juga, lagipula menggunakan sihir tingkat saint membutuhkan banyak mana, jadi kita akan pergi di hari libur berikutnya.]

[A, ahh, bagus itu, kita perginya lain kali saja.]

Menarik rasanya untuk menggoda Ghyslaine yang biasanya tidak memberikan banyak reaksi.

Saat Ghyslaine panik, ekornya akan berdiri dengan tegak, dan saat aku mengucapkan sesuatu, ekornya akan bergerak, hanya dengan melihat itu saja sudah mampu membuatku merasa senang.

[Ah iya, aku belum menyajikan minuman untukmu, tapi disini hanya ada air panas...]

[T, ti, tidak perlu, jangan bergerak. Aku tidak haus.]

[Baiklah.]

Sebenarnya aku bisa menciptakan air panas sendiri, tapi kalau dia tidak mengetahui itu ya, aku tidak akan mengatakan itu.

Bagus sekali, dengan ritme seperti ini, sepertinya dia masih belum bisa mengijinkanku keluar dari kamar. Aku akan melakukan sedikit pelecehan seksual.

[Kau tahu, belakangan ini aku membuat beberapa figurin.]

Sambill mengatakan itu, aku mengeluarkan patung Ghyslaine berukuran 1/10. Dibandingkan dengan produk buatanku saat aku baru mulai belajar, aku yakin aku sudah mengalami banyak peningkatan.

Guratan otot di patung itu bisa dibilang sudah mencapai tingkat profesional.

[Hoh. Ini aku? Hasilnya lumayan bagus, dibandingkan dengan patung yang bermodel Eris-sama...... Eh, dimana ekornya?]

[Aku tidak terlalu mengerti soal area itu, dan aku selalu menggunakan imajinasiku saat membuatnya. Mumpung yang satu ini hasilnya jadi lumayan bagus, aku mau membuatnya semirip mungkin dengan model aslinya.]

Ghyslaine sepertinya berpikir keras sambil menggoyangkan ekornya.

Hah, aku penasaran, ekspresi seperti apa yang akan ia tunjukkan.

[Boleh aku melihatnya? Tempat terhubungnya ekor dengan tubuhmu?]

[Itu gampang.]

Dengan begitu, Ghyslaine langsung berdiri tegak dan tanpa ragu-ragu mengijinkanku untuk mengamati pantatnya.

Menakjubkan! Ghyslaine ku memang hebat!

Kamu benar-benar jantan!

Aku tidak bisa menang melawan kamu!

Tunggu, jangan menyerah! Ini masih belum berakhir, ini adalah kesempatan langka dimana aku bisa melakukan hal-hal ecchi dengan Ghyslaine yang biasanya selalu waspada.

[B, boleh aku menyentuhnya sedikit?]

[Ah, silahkan.]

Aku nyaris meraih pantat Ghyslaine dengan sekuat tenaga.

Keras!

Eh!?

Tunggu, ini pantat bukan? Pantat?

Otot-ototnya benar-benar kelewatan, bisa dibilang rasanya hampir seperti menyentuh papan yang terbuat dari besi.

Tapi aku merasa ada sejenis kelembutan di dalamnya, um, bagaimana ya menjelaskannya, tipe ideal mungkin?

Tapi masih agak sulit untuk menganggap pantat ini sebagai sesuatu yang erotis.

Ini adalah otot yang didamba-dambakan oleh seluruh pria.

Otot berwarna merah yang memiliki dua tipe otot berwarna merah dan putih!

Ini adalah eksistensi yang diberkati oleh super-bro dan dewi-ero!

Tolong berikan aku otot-otot seperti ini......

[Baik, aku sudah selesai.]

Aku menjauhkan tanganku dari pantat Ghyslaine dengan lesu.

[Aku pernah melihat Eris mempekerjakan seorang seniman untuk melukis dirinya. Aku juga mau meninggalkan gambaran diriku sendiri. Aku akan menunggu sampai karyamu ini selesai nanti.]

Dia tersenyum senang.

Aku merasa kalah.

Kalah sebagai seorang pria.

Kalah jantan.

Siaaaaaaaallllll, aku tidak bisa menang melawan Ghyslaine.........

[…...... Sudah hampir waktunya untuk makan malam.]

[H, hmm, aku pikir masih belum?]

Aku masih ingin melihat ekor Ghyslaine berdiri tegak, tappi sayangnya ada pembantu yang datang dan memberi tahu bahwa makanannya sudah siap.

***

Saat aku memasuki ruang makan, terdengar suara tepuk tangan.

Ini adalah pertama kalinya semua orang berkumpul dalam satu tempat. Dan tentu saja itu termasuk Sauros dan Philip, dan bahkan Hilda yang jarang terlihat.

[I, ini.....?]

Aku menoleh kebelakang dan melihat Ghyslaine juga sedang bertepuk tangan.

[Ehh? Ehh?]

Berpura-pura bingung.

[Rudeus! Selamat ulang tahun!]

Eris membawa karangan bunga yang besar dan mengucapkan itu padaku. Dia mengenakan gaun berwarna merah membara.

Aku menerima karangan bunganya, sambil tetap pura-pura bingung.

[Ah, itu, aku, umur 10 tahun, hari ini......]

Setelah mengucapkan kalimat yang sudah aku persiapkan sebelumnya, wajahku berubah muram.

Aku mengangkat lenganku untuk menutupi kedua mataku, dan menggunakan sihir air pada waktu yang sama untuk menciptakan air mata yang mengalir. Tak lama setelahnya, hidungku menjadi buntu.

[M, maaf, a, aku...... seperti ini...... untuk pertama kali...... aku datang kemari...... selalu berpikir kalau.... aku tak boleh gagal...... dan aku tidak populer.... kalau aku gagal, aku... akan membuat ayahku malu..... a, aku tak pernah mengira.... aku akan di... diberi selamat...]

Aku menurunkan lenganku, dan Eris tampak bengong.

Philip dan Sauros, dan semua yang ada di dalam mansion berhenti bertepuk tangan, dan semuanya juga tampak tercengang.

Uhoh, apa aktingku terlalu buruk......?

B, bukan, pasti sebaliknya. Aktingku terlalu nyata, sialan, padahal aku berencana untuk berhenti sebelum situasinya menjadi seperti ini.

Haaa. Kalau dipikir-pikir, aku sudah menjadi orang dewasa yang layak untuk dibenci......

Yah, biarin saja lah.

Aku akan terus melanjutkan aktingku.

Eris dengan panik bertanya kepada si butler.

[Apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita lakukan?]

Sepertinya mereka tidak pernah membayangkan kalau aku akan menangis.

Eris benar-benar manis sampai aku memeluknya. Aku perlahan membisikkan ucapan terima kasih di telinganya dengan suara tersedu-sedu.

[Ti, tidak apa-apa kok! Rudeus kan, kan, keluargaku, jadi itu wajar! A, anggota keluarga Greyrat, iya kan, Otou-sama, Ojii-sama!]

Eris yang biasanya pasti akan mengucapkan [Kamu harusnya bersyukur!].

Tapi sepertinya dia tengah mencoba untuk mencari alasan untuk mendapat persetujuan Philip. Tapi aku hanya melihat Sauros berteriak.

[P, perang! Kita akan berperang dengan Notus! Kita akan bunuh Philemon dan angkat Rudeus sebagai kepala keluarga! Philip! Alphon~~se! Ghysla~~ine! Ikuti aku sekarang juga! Kumpulkan semua pasukan!]

Dan seperti itulah, peperangan antara Boreas Greyrat dan Notus Greyrat dimulai.

Tragedi berdarah yang menyeret dua keluarga Greyrat lainnya ke dalam pusarannya, dan membawakan era perang bersaudara ke dalam kerajaan Asura untuk waktu yang sangat lama, tercatat dalam sejarah kerajaan.

...........Hal seperti itu, sudah jelas tidak terjadi.

[A, ayah, hentikan! Tolong tahan emosimu!]

[Philip, apa kau ingin menghalangiku! Coba lihat baik-baik! Dibandingkan si idiot brengsek itu, bukannya Rudeus jauh lebih cocok untuk menjadi kepala keluarga?]

[Aku juga berpikir begitu, tapi tolong tenanglah! Hari ini harusnya adalah hari yang bahagia! Berperang juga bukanlah hal yang baik, kita akan bermusuhan dengan Eurus dan Zephyrus!]

[Kau bodoh! Aku akan memenangkan peperangan ini sendirian! Minggir semua, MINGGIR!]

Dengan begitu, Sauros menyeret Philip keluar dari ruang makan.

Semua orang tercengang melihatnya.

[A, ahem.]

Eris berdeham.

[L, lupakan dulu soal Ojii-san...... Hari ini khusus dipersiapkan untuk Rudeus!]

Eris mengangkat dadanya, dan wajahnya tampak memerah.

Belakangan ini dadanya semakin membesar, jadi dia mulai mengenakan bra, dan dia kelihatan sangat manis saat dia mengangkat dadanya seperti itu.

Si petapa mesum pernah bilang kalau dada Eris saat dia sudah dewasa akan jadi luar biasa.

Terima kasih, petapa.

[Soal itu, apakah ada kejutan?]

[Coba tebak!?]

Hal-hal yang bisa digunakan sebagai kejutan.

Apa ya.

Hal yang aku sukai.

Komputer dan Eroge. Tidak, tidak.

Eris memikirkan situasiku saat ini. Aku telah meninggalkan keluargaku, sendirian selama beberapa tahun belakangan ini, dan pasti merasa kesepian. Di hari ulang tahun ini, kalau Eris berada dalam posisi yang sama sepertiku, hadiah seperti apa yang bisa membuatnya merasa bahagia?

Ghyslaine dan kakeknya ada disampingnya, dan ikut merayakan ulang tahunnya.

Kalau aku......

[Apa mungkin, Otou-sama* juga ada disini.....?](*Paul)

Wajah Eris menjadi muram, dan tidak hanya dia, namun ekspresi si butler, pembantu, dan semua orang berubah menjadi penuh dengan belas kasihan.

[P, Paul...... san, anu, dia bilang, magical creature di dalam hutan belakangan ini menjadi sangat aktif, jadi dia tidak bisa datang, t, tapi dia bilang kalau Rudeus akan baik-baik saja sekalipun dia tidak datang...... Zenith-san juga bilang kalau anak-anak mendadak terkena demam, dan dia tidak bisa datang.....]

Eris menjawab dengan bingung.

Ahh-------.

Mau bagaimana lagi, itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Desa Buina sangat bergantung kepada Paul, dan kalau kedua adikku sakit, mustahil Lilia bisa mengatasi segalanya.

[A, anu, soal itu, Rudeus, aku......]

Eris sepertinya tidak bisa menemukan kalimat yang pas, dan panik sekali lagi. Gadis yang biasanya begitu percaya diri ini benar-benar manis saat dia mengalami situasi yang merepotkan.

Tak usah khawatir. Bahkan bisa dibilang, situasinya menjadi lebih baik karena tidak ada Paul disini.

[Oh begitu, ayah dan ibu tidak datang......]

Aku berpura-pura untuk tidak terlalu memikirkan itu, tapi di saat aku mencobanya, kalimat yang keluar dari mulutku terdengar penuh dengan keputusasaan, gara-gara suaraku yang serak dan mata yang berkaca-kaca.

Tiba-tiba, ada seseorang diantara para pembantu yang mulai terisak-isak, sungguh gagal total rencanaku...... Aku tak mengira kalau aku bisa membuat suasananya menjadi separah ini.

Aku minta maaf, ternyata, aku sama sekali tidak bisa membaca suasana.....

Saat aku memikirkan itu, tiba-tiba Hilda berlari menghampiriku dan memelukku erat-erat, sampai karangan bunga yang aku bawa tidak sengaja jatuh ke lantai.

[Uwaa.]

Aku hampir tidak pernah bicara dengan Hilda.

Dia memiliki rambut berwarna merah membara yang sama seperti rambutnya Eris, dan dia adalah seorang wanita muda cantik yang memiliki aura seorang janda.

Seperti wanita yang biasa muncul di dalam Eroge, atau wanita yang sudah menikah namun menjadi janda saat usianya masih muda.

Tentu saja, dia bukan janda sungguhan, karena Philip masih hidup.

Tapi hal yang paling penting adalah.... Dadanya, MENAKJUBKAN!

Apa mungkin punya Eris juga akan menjadi sebesar ini......!?

Aaan~!

[Jangan khawatir Rudeus. Kamu juga aku anggap sebagai anakku!]

Hilda memelukku erat-erat dan berkata menggunakan suara yang hampir mirip seperti teriakan.

Arara?

Bukannya orang ini membenciku?

[Tidak akan ada yang keberatan! Anak adopsi...... jangan, menikahlah dengan Eris! Itu dia! Ide yang hebat! Ayo lakukan itu!]

[O, Okaa-sama*!?] (*ibu)

Hilda tiba-tiba kehilangan kontrol.

Seperti yang sudah kuduga, Eris juga terkejut.

[Eris! Apa kamu tidak merasa puas dengan Rudeus!]

[Rudeus baru berumur 10 tahun!]

[Itu tidak ada hubungannya dengan umur! Berhenti mencari-cari alasan dan bersikaplah seperti seorang wanita!]

[Aku sudah berusaha!]

Hilda yang mengamuk.

Eris yang membantah.

Sekalipun dia bergabung dengan keluarga ini melalui pernikahan, orang ini juga merupakan anggota keluarga Greyrat, dan dia adalah orang dengan tipe yang sama seperti Sauros.

[Baik, baik, nanti saja kita bicarakan ini!]

[Kyaa! Sayang! Apa yang kau lakukan! Aku harus menyelamatkan anak malang ini!]

Philip yang baru saja kembali, berhasil mengatur Hilda dan keluar dari TKP dengan anggun.

Bahkan dalam situasi yang kacau seperti ini pun hatinya tetap tenang dan mampu mengamati situasi dengan kepala dingin.

Itu benar-benar keren, dia pasti adalah seorang penyihir hebat. Pria yang bisa diandalkan, dan bisa dianggap sebagai contoh bagi seluruh pria.

Hmm, sekarang, waktunya untuk mengembalikan situasi menjadi normal.

[A, apa itu? Itu, kejutannya?]

Eris menyilangkan kedua tangannya, mengangkat dadanya, mendongakkan kepalanya, dan sedikit memajukan dagunya.

Sudah lumayan lama sejak terakhir kali aku melihat pose klasik tersebut.

[Hmph hmph! Alphonse, bawa itu kemari!]

Eris membentakkan jari tangannya, dan mengeluarkan suara garing.

Wajah Eris tampak memerah, tapi Alphonse tidak mempedulikan itu, dan mengeluarkan sebuah tongkat dari bayangan yang terletak di belakang patung, sebuah lokasi yang tidak bisa aku lihat.

Tongkat itu mirip dengan tongkat yang dimiliki Roxy.

Tongkat itu terbuat dari kayu yang kasar dan kurus, dengan pucuknya dihiasi oleh batu sihir yang besar dan kelihatan lumayan mahal.

Sejak pertama kali aku melihatnya, aku langsung sadar bahwa tongkat itu sangatlah mahal.

Kualitas sebuah tongkat sihir ditentukan oleh kayu dan batu sihir yang dipakai untuk membuatnya.

Properti dari kayu yang digunakan akan memberikan pengaruh pada afinitas tiap-tiap sistem sihir.

Sistem air dan tanah memiliki kecocokan dengan kayu Kurogaki, sedangkan sistem angin dan air memiliki kecocokan dengan kayu Injyuga.

Namun harusnya kekuatan sihirmu tidak akan berkurang sekalipun kamu menggunakan material yang tidak cocok, jadi sebenarnya menggunakan material apapun juga tidak masalah.

Hal yang paling penting adalah batu sihir, yang memiliki kemampuan untuk menyalurkan mana. Tidak ada yang tahu, mengapa kekuatan sihir akan bertambah besar saat menggunakan batu sihir sebagai penghantar, sekalipun jumlah mana yang dikeluarkan tetaplah sama.

Kalau dibandingkan dengan harga, tongkat yang aku berikan kepada Ghyslaine dan Eris memiliki batu sihir yang masing-masing harganya 1 koin perak.

Sekalipun ada batu sihir yang lebih murah, aku ingat waktu Roxy memberiku tongkat dengan batu sihir yang kira-kira ukurannya sebesar itu, jadi aku memilih untuk melakukan hal yang sama.

Batu sihir yang tertanam di tongkat yang aku berikan memiliki ukuran sebesar ujung jari kelingking.

Dengan batu sihir seukuran kepalan tangan seperti ini, minimal harganya pasti sudah lebih dari 100 koin emas.

Ditambah lagi, batu sihir itu berwarna biru muda dan memiliki afinitas untuk sihir tipe air. Dengan menggunakan tongkat ini, sihir yang aku keluarkan akan mendapatkan tambahan tenaga besar.

Berapa sebenarnya harga tongkat ini......

Sebagai catatan, kristal yang didapatkan dari dungeon adalah tipe lain dari batu sihir, hanya saja kristal tersebut tidak memberikan efek penguat sihir.

Karena ada mana yang tersimpan di dalam kristal yang didapat dari dungeon, kristal tersebut tidak digunakan untuk menciptakan tongkat sihir, namun digunakan untuk membuat magical item dan untuk menggunakan sihir yang membutuhkan banyak mana.


Eris melihatku yang sedang mengamati tongkat yang ia berikan, dan mengangguk puas.

[Alphonse, jelaskan.]

[Baik, Ojou-sama.

Bahan yang digunakan untuk membuat tongkat ini berasal dari Milis Continent, di bagian timur Grand Forest, tempat pohon bernama <<Elder Treant>> tumbuh. Batang tongkat ini terbuat dari cabang pohon tersebut.

Saya yakin Rudeus-sama yang pintar mengetahui bahwa Elder Treant tersebut akan mengalami perubahan setelah pohon itu menyerap air dari mata air peri. Pohon itu akan berubah menjadi monster kelas A yang mampu menggunakan sihir air tingkat tinggi.

Batu sihirnya berasal dari naga liar yang hidup di Begaritto Continent; batu permata kelas A. Dan orang yang menciptakan tongkat ini adalah Chein Procyon, pembuat tongkat sihir yang berasal dari kelompok sihir istana kerajaan Asura.]

Woah, itu menakjubkan. Dari kedengarannya, tongkat ini memiliki spesialisasi dalam menggunakan sihir air.

Tapi tongkat seperti ini pastinya mahal bukan?

Nah, sekarang bukanlah waktunya untuk memikirkan itu.

Sekalipun aku mengajari Eris untuk tidak terus-terusan menghamburkan uang, aku akan membiarkannya untuk hari ini.

Tongkat ini dibuat khusus untukku, dan akan memalukan jadinya kalau aku menolaknya.

[Tongkat ini bernama <<Raja Naga Air Sombong>>.] (Aqua Heartia)

Saat aku bersiap menerimanya, aku segera menghentikan tindakanku.

Barusan, apa aku mendengar sesuatu yang berbau Chuunibyou?
 
[Ambillah! Ini adalah hadiah dari keluarga Greyrat! Untuk bisa mendapatkan ini, aku harus memohon kepada Otou-sama dan Ojii-sama! Rudeus itu sebenarnya adalah penyihir yang hebat, kalau kamu tidak membawa tongkat, jadinya terasa aneh!]

Setelah mendengar suara Eris, aku menerima <<Aqua Heartia >>.

Berbeda dari penampilannya, ternyata tongkat ini sangat ringan. Aku memainkan tongkat itu dengan kedua tnaganku. Sekalipun batu sihir yang terpasang di tongkat itu memiliki ukuran yang sangat besar, ternyata keseimbangannya juga sangat bagus.

Barang mahal memang hebat.

Tapi namanya agak.....

[Terima kasih, tidak hanya mengadakan pesta untukku, tapi kalian juga memberiku hadiah mahal.....]

[Tidak usah dipikirkan harganya! Ayo cepat, lanjutkan pestanya! Sayang kalau hidangannya jadi dingin!]

Eris dengan riang gembira membawaku ke kue raksasa yang dihidangkan di depan tempat duduknya.

[Aku juga akan membantumu!]

Apa kau bilang!?

*** 
 
Setelah pestanya dimulai, Eris terus-terusan bicara seperti senapan mesin selama beberapa saat.

Aku mendengarkannya dengan sesekali menjawab, mmhmm, dan ditengah-tengah obrolan itu Eris mulai merasa ngantuk, dan akhirnya tertidur dengan nyenyak.

Apa dia terlalu tegang? Atau apa karena rasa tegangnya sudah menghilang?

Eris digendong kembali ke ruangannya seperti seorang putri oleh Ghyslaine, terima kasih ya atas kerja kerasmu.

Sauros dan Hilda juga mengundurkan diri di tengah-tengah pesta.

Sauros ingin aku meminum anggur, tapi Philip berhasil membujuk Sauros untuk membatalkan niatnya, dan aku merasa sedikit kecewa. Justru Hilda yang minum cukup banyak sampai dia mabuk parah, wajahnya terus-terusan tersenyum sambil tertawa terbahak-bahak, sebelum akhirnya kembali ke kamar tidurnya.

Semua makanan yang disajikan telah habis dimakan, dan para pembantu kini sedang memindahkan piring-piring kosong dengan ekspresi mengantuk, dan satu-satunya orang yang tersisa hanyalah Philip dan aku.
Saat ini Philip sedang minum sendirian tanpa mengucapkan banyak kata. Apa itu bir?

Di hari ulang tahun Eris, aku baru tahu bahwa tiap-tiap daerah yang ada di kerajaan Asura memiliki jenis bir yang berbeda.

Ada lumayan banyak bir yang terbuat dari gandum, namun bir yang digunakan untuk sebuah perayaan adalah bir yang terbuat dari anggur.

[Aku kalah dalam perselisihan keluarga.]

Ucap Philip dengan suara pelan.

[Apa kau tahu kenapa Eris tidak memiliki saudara? Pernahkah kau menyadari itu sebelumnya?]

Aku mengangguk dengan serius, aku sudah lama menyadari itu, tapi pada akhirnya aku tidak pernah menanyakannya.

[…... Apa mereka sudah meninggal?]

Philip terkejut dan menatapku. Aku tak sengaja mengucapkan hal yang ada di pikiranku. Itu tadi tidak sopan.

[Tak lama setelah mereka lahir, mereka diambil oleh saudaraku yang tinggal di ibu kota.]

[Diambil? Kenapa begitu?]

[Alasan resminya adalah untuk mengadopsi anakku agar dia bisa pergi ke ibukota untuk belajar, tapi sebenarnya...... itu hanyalah kelanjutan dari tradisi kami.]

Dan Philip mulai menjelaskan tradisi yang dimiliki keluarga Boreas. Tradisi keluarga Boreas adalah pertempuran secara terus menerus untuk memperebutkan gelar kepala keluarga, dan juga beberapa tradisi lainnya.

Sauros memiliki 10 anak, dan 3 diantaranya adalah:

Walikota Roa, Philip.

Gordon, yang menikah dengan anggota keluarga Eurus Greyrat.

Kemudian James yang saat ini memegang posisi menteri kabinet, dan dianggap masih terlalu muda untuk mendapatkan posisi tersebut.

Ada juga nama yang sepanjang kereta.

Intinya, Sauros memutuskan untuk membiarkan mereka bertarung melawan satu sama lain untuk memutuskan siapa yang akan menjadi kepala keluarga yang selanjutnya.

Dan hasilnya adalah, James menjadi pemenang sekaligus kepala keluarga yang sekarang, sedangkan Philip dan Gordon harus menerima kekalahan.

Paruh pertama dari perebutan kekuasaan.

Pertama-tama, James diam-diam memanipulasi agar Gordon terlibat dengan seorang putri dari keluarga Eurus.

Dengan rencana ini, tanpa mengetahui identitas satu sama lain, rasa cinta mulai tumbuh diantara Gordon dan si putri dari keluarga Eurus.

Dan dengan bantuan James, pada akhirnya Gordon menikah dan bergabung dengan keluarga Eurus.

Rute menuju kursi kepala keluarga Boreas telah berakhir bagi Gordon.

Paruh kedua perebutan kekuasaan.

Di saat itu, James dan Philip bisa dibilang setara, bertarung melawan satu sama lain di bawah permukaan, dengan menggunakan seluruh koneksi yang mereka miliki. Tidak ada peristiwa dramatis yang terjadi, James menang, dan Philip kalah.

Kalau ada perbedaan diantara mereka berdua, mungkin itu adalah kekuasaan.

James lebih tua dari Philip, memiliki suatu ikatan di ibukota, dan merupakan tangan kanan dari seorang menteri.

Dia memiliki koneksi dan kekayaan, ditambah wewenang yang lumayan besar.

Sekalipun Philip juga bisa dibilang sangat kuat, namun sulit baginya untuk menutupi jarak 6 tahun yang dimiliki mereka berdua.

James mengangkat Philip sebagai walikota Roa, dan mengusirnya dari ibukota.

Sekalipun James menjadi penguasa Fedoa, dia berencana untuk terus menyerahkan segala urusan yang ada disana kepada Philip.

Dia adalah anggota kabinet menteri, dan tidak berencana untuk pergi meninggalkan ibukota. Sedangkan Philip tinggal di area pinggiran, dan akan sangat sulit bagi dirinya untuk kembali bangkit.

Di kemudian hari, James membuat permintaan, bila Philip memiliki anak laki-laki, mereka harus diadopsi dan dikirim ke ibu kota.

[Mengambil semua anak laki-laki, bukannya itu terlalu kejam?]

[Tidak apa, aku tidak terlalu memikirkan itu, toh lagian itu memang sudah jadi tradisi.]

Semua anak laki-laki yang lahir di keluarga Boreas Greyrat akan dibesarkan untuk menjadi kepala keluarga ynag selanjutnya.

Ini untuk memastikan agar mereka yang sudah gagal dalam kompetisi sebelumnya tidak akan mengikutkan anaknya dalam partisipasi selanjutnya.

Membantu anak untuk mendapatkan kekuasaan adalah hal yang biasa terjadi, dan tradisi tersebut ada untuk mencegah masalah seperti itu.

Gordon memiliki aturan sendiri di keluarga Eurus, namun Philip harus mematuhi tradisi itu dan menyerahkan anak laki-lakinya kepada James.

Sebelum anak-anak tersebut mampu berpikir, mereka akan menganggap James sebagai ayah mereka.

[Kalau aku menang, situasinya akan terbalik.]

Philip sepertinya sudah menerima hasilnya. Bahkan mungkin saja kalau ternyata Philip bukanlah anak kandung Sauros.

Tapi sepertinya Hilda tidak bisa menerima itu.

Hilda adalah putri dari seorang bangsawan biasa yang tertarik dengan Philip. Sebelum Eris lahir, emosi Hilda tidaklah stabil, namun setelah Eris lahir, emosinya menjadi tenang untuk sementara.

Namun emosinya menjadi kacau lagi setelah adik laki-laki Eris diambil oleh James.

[Dia membencimu. Dia bilang, putranya sendiri saja tidak ada disini, jadi kenapa ada anak lain yang tinggal di dalam mansion?]

Aku merasa kalau Hilda selalu mengabaikanku, jadi itu alasannya.

[Ditambah lagi, Eris tidak bisa bersikap seperti seorang gadis bangsawan pada umumnya. Aku pikir ya, percuma saja.]

[Percuma saja, maksudnya?]

[Memanfaatkan Eris untuk menggulingkan James itu sulit.]

Ah, orang ini, dia masih belum mau menyerah?

[Tapi, setelah belakangan ini mengamatimu, aku rasa masih ada harapan.]

[…......Haa.]

[Kau bahkan berhasil menipu ayah dan Hilda dengan kemampuan aktingmu.]

Apa perlu kamu menggunakan kata seperti “menipu”....?

Aku hanya melakukan itu agar suasananya tidak canggung.

[Tak hanya tahu akan pentingnya uang, kamu juga pintar membujuk orang. Untuk mendapatkan hati seseorang, kamu bahkan rela membahayakan nyawamu sendiri tanpa kenal kata menyerah.]

Apa kamu bicara tentang insiden yang waktu itu, atau apa kamu bicara soal waktu aku dihajar terus-terusan selama beberapa tahun terakhir?

[Berkat kamulah Eris bisa tumbuh dengan sebaik itu.]

Paul bilang kalau hal ini tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Philip sudah mendengar dari Paul kalau aku adalah anak yang luar biasa. Tapi mengingat bahwa selama hidupnya Paul hanya pernah mengangkat rok gadis-gadis, anaknya pasti hanyalah bocah yang memiliki sikap yang sediikit lebih baik dari ayahnya.

Kalau Eris terinfeksi dengan bocah sepertinya, mungkin akan ada reaksi yang menarik. Philip hanya berharap seperti itu.

[Hari dimana Paul datang dan menangis dihadapanku, itu benar-benar merupakan sebuah kenangan yang berharga.]

Philip mulai bicara sendiri.

Saat aku bertanya tentang itu, ia menjawab, Paul membutuhkan uang, tempat untuk tinggal, dan pekerjaan yang stabil, tapi dia tidak ingin kembali menjadi bangsawan kelas tinggi, dan menangis kepada Philip.

Paul bahkan berlutut dan memohon kepada Philip demi diriku. Bahkan saat insiden Lilia saja dia tidak melakukan itu.

Biarin sajalah, hal seperti itu bisa aku pikirkan nanti.

[Tapi sekalipun tidak ada saya disini, Eris entah bagaimana nantinya juga akan mengalami perubahan bukan?]

[Entah bagaimana? Tidak mungkin. Aku menganggap kalau Eris tidak memiliki harapan lagi. Aku sudah mengira bahwa mustahil bagi Eris untuk menjadi seorang bangsawan, dan dia akan cenderung lebih memilih menjadi seorang adventurer, sambil belajar ilmu pedang dari Ghyslaine.]

Selanjutnya, Philip menceritakanku kisah-kisah Eris. Kisah yang tidak enak untuk didengar. Di usia 9 tahun, Eris sudah mendapatkan gelar bocah kejam.

[Bagaimana? Kau mau menikah dengan Eris dan mengambil nama Boreas? Kalau kau setuju, aku akan mengikat Eris dan melemparnya ke kamarmu saat ini juga.]

Itu adalah proposal yang sangat menarik......

Mengikat Eris dan membiarkanku melakukan apapun kepadanya. Belakangan ini aku merasa ada bara api yang membuatku terangsang di dalam hatiku, dan tidak mungkin aku membuang kesempatan untuk mendapatkan situasi yang terbaik.

Tidak, tidak. Tunggu dulu, tuuunggu dulu.

Apa kau bercanda?

Coba baca baik-baik kalimat diatas.

Mengambil nama Boreas?

[Anda mau anak berusia 10 tahun melakukan apa......]

[Kamu itu anaknya Paul kan?]

[Bukan itu yang aku bicarakan.]

[Pengambil alihan kekuasaan akan dilakukan olehku. Kamu hanya perlu duduk manis. Bagaimana kalau begini, aku akan memberikan gadis-gadis lain untukmu.]

Dia mungkin berusaha untuk membuat kesepakatan denganku dengan cara menyodorkan gadis-gadis kepadaku.

Reputasinya Paul benar-benar menjijikkan.

[…....... Saya akan menganggap kalau ini hanyalah percakapan antara orang mabuk.]

Philip tertawa pelan mendengar itu.

[Benar. Begitu juga tak apa. Tapi hilangkan isu tentang Boreas, kalau memang kamu mau, kamu boleh menyukai Eris, dan kamu tak perlu bertanggung jawab mengenai apapun. Lagipula, kalau dia menikah, dia akan segera kembali pulang.]

Philip kembali tertawa setelah mengucapkan itu.

Menikah dengan seseorang, setelah beberapa hari, Eris akan menghajar suaminya sampai mati.

Aku bisa membayangkan itu dengan mudah.

Tapi kalau aku menyentuh Eris, aku bisa dengan mudah membayangkan diriku dimanipulasi oleh Philip.

[Sudah waktunya bagi saya untuk beristirahat.]

[Ya, selamat malam.]

Dengan begitu, pesta ulang tahun yang disponsori Eris telah selesai.

***

[S, s, selamat datang kembali......!]

Saat aku kembali ke kamarku, Eris yang seharusnya tidur kini sedang duduk di atas kasurku.

Dia mengenakan gaun malam berwarna merah.

Sejak dari dulu hingga sekarang, dia mungkin tidak pernah mengenakan pakaian seperti itu.

Apa yang terjadi? Tindakannya ini sedikit berlebihan. Malah, bukannya tadi dia sudah tidur?

[Ada apa, ini sudah malam.]

[R, Rudeus akan merasa kesepian kalau tidur sendirian, jadi hari ini aku akan tidur bersamamu!]

Setelah mengucapkan itu, Eris memalingkan wajahnya yang memerah. Sepertinya dia merasa terbebani setelah mengatakan bahwa orang tuaku tidak akan datang kemari.

Eris masih menempel dengan keluarganya bahkan saat usianya sudah mencapai 12 tahun, dan saat dia memikirkan bahwa aku belum pernah sekalipun bertemu dengan keluargaku selama 3 tahun, dia mungkin merasa kalau aku tidak bisa bertahan dari rasa kesepian.

Bukan, ini mungkin adalah sesuatu yang direncanakan oleh Hilda, membangunkan Eris dan mengirimnya kemari sambil mengenakan gaun malam.

Saat ini, Eris sudah berusia 12 tahun, dan sekalipun tubuhnya masih belum kelihatan seperti wanita dewasa, sejujurnya dia sudah termasuk ke dalam batas terendah zona seranganku.

Tubuhku sendiri masih belum memasuki masa remaja, jadi hari dimana aku akan menjadi seorang pria masih belum akan datang, tapi aku rasa sebentar lagi waktunya akan tiba.

Pengalaman pertamaku bersama dengan Ojou-sama tsundere yang juga melakukan itu untuk pertama kalinya.......

Saat kalimat itu melintas di dalam pikiranku, jiwa pengangguran berusia 34 tahunku (dengan sedikit aura lolicon) berhasil mengambil alih pikiranku.

(De~gwehehehehofo ohhohodopffhohoho pffffhahahahou)

Melihat ilusi Eris diserang oleh pria gendut yang wajahnya penuh dengan jerawat ditambah dengan senyum yang menjijikkan membuatku kembali sadar.

Tidak, tidak.

Aku tidak boleh menyentuhnya.

Aku akan dimanipulasi oleh Philip.

Aku akan tenggelam dalam pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan, dimana Philip kalah dan Paul melarikan diri.

[Ha-, hari ini aku benar-benar merasa kesepian, jadi aku mungkin akan melakukan hal-hal ecchi, oke?]

Ini adalah cara sopanku untuk mengusir Eris.

Biasanya Eris sangat membenci pelecehan seksual, jadi aku mengucapkan itu agar dia mau pergi. Itulah yang aku pikirkan, namun aku mendapat jawaban yang tidak terduga.

[C, cuma sedikit, ti, tidak apa-apa!]

Serius!?

H-, hari ini Eris benar-benar memaksa dirinya.

Me-, mengucapkan hal seperti itu kepada paman yang satu ini, aku, aku tidak akan bisa menahan diri!

Aku duduk di samping Eris, dan kasur pun mengeluarkan bunyi “kii” pelan.

Kalau diriku di masa lalu mengalami hal yang sama, kasur yang aku duduki pasti akan mengeluarkan bunyi “KRRIEEKK”, yang benar-benar merusak suasana.

Pikiranku menjadi kosong, dan aku tidak bisa berpikir dengan jelas lagi.

Dimanipulasi oleh seseorang? Apa buruknya itu?

Eris yang setelah 3 tahun ini sudah menjadi dere, tentu saja wajar kalau aku berhadapan dengan sebuah resiko.

[Suaramu patah-patah lho.]

[K, kamu cuma membayangkan itu.]

[Benarkah?]

Aku mengusap kepala Eris, merasakan rambutnya yang halus. Sekalipun dia adalah seorang bangsawan kelas tinggi, tapi tidak ada bak mandi di mansion ini, jadi dia tidak bisa mencuci rambutnya setiap hari.

Eris yang menghabiskan seluruh waktunya untuk berlatih ilmu pedang, yang biasanya bersikap kasar, hari ini telah berdandan hanya untuk diriku.

[Eris benar-benar manis.]

[A, apa yang, kamu katakan.........]

Eris menundukkan kepalanya, dan tidak hanya pipinya saja yang memerah, telinganya pun kini juga ikut memerah.

Aku memegang pundaknya dengan ringan, dan mencium pipinya.

[Hau.....!]

[Aku mau pegang, oke?]

Aku tak bisa menahan diri lagi dan menjulurkan tanganku untuk menyentuh dadanya. Sekalipun itu sangatlah kecil, tapi sudah pasti itu adalah buah dada.

Aku telah diijinkan untuk merasakan buah terlarang tersebut.

Ini benar-benar berbeda dari biasanya, dimana aku selalu mempersiapkan diri untuk menerima pukulan, karena aku mencoba untuk merasakan buah terlarang ini.

Sekalipun tanganku masih dihalangi pakaian, tapi sentuhannya masih jelas terasa.

[Mm-.......]

Eris tidak mungkin merasakan sesuatu dari sentuhanku.

Dia hanya merasa kalau dia sedang melakukan sesuatu yang membuatnya malu, aku tahu itu.

Menahan perasaan malu, menutup mulut erat-erat, dan melihatku dengan mata berkaca-kaca.

Manis.

Aku meraba punggungnya, dan karena dia terus-terusan berlatih ilmu pedang, ada otot-otot kekar disana.

Tapi otot itu tidak sekeras seperti yang dimiliki Ghyslaine, dan lebih mirip seperti otot-otot fleksibel yang biasa dimiliki oleh anak-anak.

Eris menutup kedua matanya erat-erat, dan menggenggam pundakku layaknya memohon kepadaku.

Ah, apa itu, itu, tanda setuju?

Tidak apa-apa kan?

Aku bisa melakukan ini sampai akhir?

Aku boleh lanjut?

O, oke.

I, itadakimasu.

Dengan pikiran seperti itu, tanganku menjulur ke arah bagian dalam paha Eris. Pertama kalinya aku menyentuh paha seorang gadis. Penuh dengan kehangatan, tidak lunak, namun terisi dengan daging yang keras.

[Tidaaaaaaak!]

Boom! Aku didorong mundur.

Baam! Wajahku ditampar.

Kabaam! Aku ditendang sampai jatuh ke lantai.

Blam! Blam! 2 pukulan tambahan.

Aku yang bingung tidak sempat bertahan dan menerima seluruh serangan.

Eris berdiri dengan wajah yang begitu merah dan melotot ke arahku.

[Aku cuma bilang sedikit! Rudeus idiot!]

Seperti itulah, dia pergi secepat angin dan membiarkan pintu kamarku tetap terbuka.

***

Aku bertahan dalam posisi seperti itu, dan menatap bengong ke arah atap.

Sesuatu yang sepertinya merasuki otakku yang kepanasan, kini sudah pergi tanpa meninggalkan jejak.

[Itu artinya, aku.....]

Benci dengan diriku sendiri.

Aku benar-benar salah memahaminya.

Aku terlalu gelisah, dan lupa kalau orang yang ada dihadapanku sebenarnya masih seorang anak-anak, dan aku baru saja membuat kesalahan yang mengerikan.

[Ahh, sialan, apa yang sebenarnya aku pikirkan......]

Bukannya aku sangat memahami apa yang dirasakan karakter wanita setelah memainkan begitu banyaknya Eroge?

Memang benar kalau aku melihat protagonis bertipe donkan, buru-buru mencapai hasil akhir dengan cara memaksakan diri kepada gadis yang menjadi target adalah hal yang tidak bertanggung jawab.

Pada akhirnya, hasilnya akan sama seperti yang aku alami sekarang.

Dalam sudut pandang seorang gamer, kau bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh si gadis. Tapi sebagai protagonis, kau tak bisa mengetahui itu.

Dunia protagonis bertipe donkan.

Aku yakin kalau aku disukai, dan dari hal-hal yang mungkin akan terjadi, aku akan berpura-pura untuk tidak menyadari mereka dan memperpendek jarak diantara kita.

Apakah aku melakukan hal-hal yang terlalu superfisial dibandingkan dengan protagonis donkan yang asli lainnya?

Dibandingkan dengan mereka, apakah aku terlalu dangkal?

Khususnya setelah mengobrol seperti itu dengan Philip/

Apa yang terjadi dengan obrolan orang mabuk, huh? Bukannya aku malah melakukan sesuatu yang benar-benar terbalik dari apa yang aku ucapkan sendiri?

Kalau aku benar-benar melakukan itu dengan Eris, aku tahu apa yang akan terjadi nanti.

Boom, hamil, menikah. 3 langkah dan aku akan menjadi partner kecil Boreas.

Pada saat seperti itu, apa aku akan berkata kalau aku tidak ingin bergabung dalam pertempuran politik yang kacau dan menjijikkan?

Mencoba untuk menghindari tanggung jawab? Karena itu cuma hubungan satu malam, jadi aku akan mencari alasan?

Benar-benar bodoh.

Di saat seperti itu, aku akan menjadi seperti monyet sialan yang menempel dengan Eris setiap malamnya.

Aku yang dulu lumayan aktif di kehidupanku yang lalu, walaupun aku tetap tidak bisa dibandingkan dengan Paul.

Aku tak akan bisa merasa puas hanya dengan sekali main. Hari ini Eris yang mengambil inisiatif, lain kali akulah yang akan mengejar-ngejar Eris.

Baik Philip dan Hilda ingin agar aku melakukan itu, dan tidak akan ada orang yang mau menghentikanku. Hanya karena kenikmatan sesaat, aku akan ditarik masuk ke dalam badai politik yang penuh dengan kekacauan.

Saat aku memutar mataku, aku melihat tongkat sihir yang terletak di pojokan ruangan.

[….......!]

Itu benar.

Aku benar-benar melupakan perasaan Eris.

Sekalipun yang menyediakan uang adalah Philip dan Sauros, tapi orang yang ingin memberiku tongkat itu adalah Eris.

Merencanakan sebuah pesta agar aku merasa bahagia, terus memikirkan percakapan yang terjadi diantara kami, dan bahkan datang untuk menghiburku sebelum aku tidur.

Hari ini dia telah melakukan segalanya untukku, tapi aku malah tenggelam dalam hawa nafsuku sendiri, sampai aku memiliki niat untuk melakukan itu dengan Eris.

Mempermainkan anak yang kepalanya penuh dengan pikiran tentangku.

Coba bayangkan ekspresi bahagia yang ia miliki saat ia bicara dengan para pembantu.

Dan hal yang aku lakukan telah menginjak-injak semua niat baik yang ia miliki.

[…..........Haha.]

Aku memang yang paling parah.

Aku tak punya hak untuk menjelek-jelekkan Paul.

Aku tak punya hak untuk mengajarkan apapun kepada orang lain.

Sampah yang masuk ke dunia lain, akan tetap menjadi sampah.

Besok aku akan mengemas barang-barangku dan pergi dari sini. Dan harusnya aku mati seperti sampah dalam perjalananku kembali.

[Ah......!]

Saat aku sadar, ternyata Eris sedang berdiri di pintu kamarku.

Dia menunjukkan setengah wajahnya. Aku buru-buru berdiri tega.......

...... Tidak, aku akan membaringkan seluruh tubuhku di lantai!

[Aku, aku benar-benar minta maaf soal tadi.]

Aku berbaring di lantai seperti kura-kura.

[….........]

Dia melirik ke arahku dan berkata dengan suara pelan.

[H, hari ini itu spesial, jadi, aku akan memaafkanmu....!]

D, dia memaafkanku.....!

[Rudeus itu orang yang sangat mesum, aku tahu itu!]

Siapa yang bilang begitu....!

Tidak. Aku memang mesum. Aku minta maaf. Ini salahku. Pak polisi, tolong tangkap orang mesum ini. Aku.

[Tapi, hal seperti ini terlalu dini..... 5 tahun! Setelah 5 tahun, saat Rudeus sudah besar, saat itu....... P-pokoknya sabar dulu!]

[Y, ya.......!]

Aku bersujud di lantai.

[K, kalau begitu, aku mau tidur dulu. Um, Rudeus, selamat malam, aku akan merepotkanmu lagi besok.]

Selesai dengan bicara gagapnya, Eris kembali ke kamarnya. Baru setelah aku tidak lagi mendengar bunyi langkah kaki, aku menutup pintu kamarku.

[Phew...]

Aku duduk bersandar di belakang pintu.

[Oh, oh yeah....]

Hari ulang tahun ini benar-benar menakjubkan!

Situasi spesial hari ini benar-benar menakjubkan!

Tidak ada hal buruk yang terjadi hari ini benar-benar menakjubkan!

[MANTAPPPPPPPPP!]

5 tahun kemudian! Janji!

Dengan Eris! Janji!

Baiklah, aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. 5 tahun kemudian artinya aku akan berusia 15 tahun. Sekalipun itu adalah waktu yang lama, tapi aku bisa menahan diri. Karena aku sudah pasti akan menerima imbalannya, aku akan menahan diri.

Sebelum itu, aku adalah seorang gentleman. Bukan orang mesum, tapi gentleman.

Pelecehan seksual juga akan aku kurangi, makin tua sebuah bir, makin nikmat pula rasanya.

Kalau aku terus meminumnya sedikit demi sedikit, mungkin 5 tahun kemudian birnya tidak akan memiliki rasa lagi.

Tembakan yang ditahan selama mungkin akan mendapatkan banyak tambahan kekuatan.

Aku akan menjadi pria kuat yang tidak akan bisa digoda oleh hal-hal erotis.

Kali ini aku harus menjadi seorang protagonis donkan.

Tombol A yang akan aku tekan dan tahan selama 5 tahun, akan aku lepaskan 5 tahun kemudian.

Aku bersumpah di dalam hatiku.

Yep, jangan sentuh lolita.

Hm?

Tunggu dulu, 5 tahun kemudian......? Tipe donkan? Wajah Sylphy yang tersenyum tiba-tiba muncul di dalam pikiranku.

Hawawa.......

***

Saat aku bangun, tampak celana dalamku berada dalam kondisi yang mengerikan. Sepertinya aku sudah melepaskan tombol A.

Aku, aku akan berusaha keras mulai besok.

Aku memberitahu si pembantu yang datang untuk mengumpulkan pakaian Eris agar tidak membocorkan itu kepada Eris. Dia mungkin akan tertawa saat melihatku.

Itu sedikit memalukan.


-Status-
Nama : Eris Boreas Greyrat
Profesi : Cucu dari Lord
Sifat : Sedikit kasar, namun penurut dalam beberapa hal
Kalau bicara dengannya : Mau mendengarkan dengan penuh perhatian
Bahasa : Hampir sempurna
Matematika : Juga bisa pembagian
Sihir : Tidak bisa menggunakan voiceless incantation, kesulitan mempelajari tingkat intermediate
Ilmu pedang : Teknik Sword-God tingkat advanced
Tata krama : Mempelajari aturan-aturan sulit di istana
Orang yang dia sukai : Kakek, Ghyslaine
Orang yang dia sayangi : Rudeus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar