Selasa, 03 Februari 2015

Mushoku Tensei 34

[Web Novel 34] Windport

Windport.
Satu-satunya kota pelabuhan di Demon Continent.
Windport adalah kota yang memiliki banyak bukit dan tanjakan. Kamu bisa melihat seluruh kota dari pintu masuknya.
Kebanyakan rumah dan bangunan terbuat dari batu dan tanah yang biasa ditemukan di Demon Continent, tapi ada juga beberapa struktur dari kayu yang tercampur disana.
Mereka pasti mengimpor kayu-kayu itu dari Milis Continent.
Ada galangan kapal di ujung kota.
Mungkin karena ini adalah kota pelabuhan, hanya ada sedikit toko-toko yang terletak di dekat pintu masuk kota. Sebaliknya, suasana di dekat pelabuhan benar-benar meriah.
Windport adalah kota yang memiliki warna yang berbeda dari kota-kota biasanya.

Kemudian, di luar pelabuhan...
Di luar sana, tersebar lautan yang begitu luas.
Kapan terakhir kali aku melihat laut?
Mungkin saat aku ikut tur sekolah semasa SMP.

Sepertinya, tak peduli di dunia manapun, yang namanya lautan itu tetap sama.
Laut biru, bunyi deburan ombak, burung yang mirip camar, dan kapal-kapal yang membentangkan layarnya.
Ini adalah pertama kalinya aku melihat kapal layar dengan kedua mata kepalaku sendiri.
Terkadang kapal-kapal seperti itu muncul di dalam film, tapi kamu bisa merasa lebih gembira bila kamu melihatnya secara langsung.
Orang-orang di dunia ini pasti memiliki teknik yang canggih untuk berlayar sambil melawan angin sakal.


Nah, ini kan dunia seperti itu. Mungkin mereka bisa tinggal membuat angin buritan dengan menggunakan sihir, atau menggunakan sejenis metode tertentu.

***

Saat kami tiba di kota ini, Eris langsung melompat turun dari kadal dan mulai berlari.

[Rudeus! Lihat, itu laut!]

Kalimat yang keluar dari mulut Eris diucapkan dengan menggunakan bahasa Demon God yang fasih.
Kini dia ingat untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Demon God setiap saat.
Aku dan Ruijerd berusaha untuk sebisa mungkin menggunakan bahasa Demon God saat kami sedang berbicara.
Rencananya sukses. Belakangan ini, pemahaman Eris terhadap bahasa Demon God mengalami cukup banyak peningkatan.
Bagaimanapun juga, sepertinya cara yang paling cepat untuk mempelajari sebuah bahasa adalah dengan cara tinggal di tempat yang biasa menggunakan bahasa tersebut.
Meski begitu, dia masih tidak bisa membaca atau menulis dengan bahasa tersebut.

Kebetulan, sejak kami datang ke Demon Continent, aku belum pernah sekalipun mengajarkan sihir kepada Eris.
Jangankan voiceless incantation, aku yakin dia sudah lupa semua mantera sihir yang pernah aku ajarkan.

[Tunggu dulu Eris, mau pergi kemana kamu, kita bahkan belum menentukan penginapan mana yang akan kita gunakan!?]

Setelah mendengar ucapanku, langkah kaki Eris mendadak berhenti.
Kebetulan, ini adalah ketiga kalinya hal seperti ini terjadi.
Untuk pertama kalinya, kami tersesat di dalam kota, untuk kedua kalinya, kami terlibat dalam sebuah perkelahian di pinggir jalan.
Tidak akan ada lagi kesempatan untuk ketiga kalinya.

[Benar juga! Kalau kita tidak menentukan penginapannya dulu, kita akan tersesat kan?]

Eris kembali menunjukkan sikap gembiranya sambil menatap laut.
Kalau dipikir-pikir, harusnya ini adalah pertama kalinya bagi Eris untuk melihat laut.
Ada sungai yang mengalir di dekat wilayah Fedoa, dan terkadang dia akan pergi bermain air di sana bersama Sauros di hari-hari libur.
Sayangnya, tanpa aku temani.

[Apa kamu bisa renang?]
[Eh? Kita bisa renang di pelabuhan?]
[Aku mau renang!]

Aku juga mau melihat tubuh berusia 13 tahun milik Eris yang menarik, tapi...

[Kita tidak punya baju renang kan?]
[Baju renang? Apa itu? Kita tidak membutuhkan itu!]

Aku tidak bisa menyembunyikan kebingunganku setelah mendengar pernyataan yang mengejutkan itu.
Baju renang? Apa itu? Kita tidak membutuhkan itu!
Kita tidak membutuhkan baju renang.
Apa mungkin itu artinya kami akan berenang dengan telanjang?
Tidak, tidak mungkin seperti itu.
Bahkan di dunia seperti ini, masih ada budaya untuk merasa malu karena telanjang.
Karena itulah, ya, kemungkinan besar, dengan mengenakan pakaian dalam.
Kami akan bermain di air dengan mengenakan pakaian dalam.
Pakaian dalam yang menempel di kulitmu saat tubuhmu menjadi basah, bagian tubuh yang ditutupi kain transparan, Dicky yang berdiri tegak.

Itu aneh, kenapa ya aku tidak ikut bermain di sungai yang ada di Fedoa? Sebenarnya pada saat itu aku sedang berada dimana?
Mungkin karena aku sedang sibuk.
Di masa-masa itu, setiap harinya aku menjalani gaya hidup yang memuaskan.
Namun, sekali saja, cukup sekali saja, aku ingin mereka mengabariku kalau mereka hendak pergi.

Nah, tidak ada gunanya memikirkan tentang itu sekarang.
Fokuslah dengan apa yang ada di hadapanmu sekarang.
Jalani hidupmu yang sekarang.
Benar, aku akan menjalani hidupku yang sekarang!

Oke!
Lautan, kami datang!

[Jangan, lebih baik kalian tidak mencoba untuk berenang di laut ini.]

Kemudian Ruijerd datang dan merusak suasana.

[Eh?! Kenapa?!]
[Ada banyak monster.]

Sepertinya begitu.
Asal aku dan Ruijerd menghabisi semua monsternya, semuanya akan baik-baik saja.
Itulah yang aku pikirkan, tapi secara mengejutkan, sepertinya radar pendeteksi makhluk hidup di dahi Ruijerd itu tidak serba bisa.
Mata itu mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik di dalam air.

Tapi, tidak bisa apa kami berendam di laut selama setidaknya 1 jam begitu?
Berenang di pelabuhan memang berbahaya, tapi aku bisa menciptakan sesuatu yang mirip seperti jaring ikan di dekat pantai dengan menggunakan sihir tanah.
Sekalipun tetap ada kemungkinan sebesar 1/10.000 bahwa akan ada sesuatu yang mungkin terjadi.
Mungkin ada sejenis monster di dalam air yang memiliki suatu kemampuan khusus yang aneh.
Bisa saja mereka melompat langsung dan melewati jaring yang aku ciptakan.

Kalau monster itu adalah gurita, mungkin akan ada event mesum yang terjadi kepada kami. Hanya saja, kalau monster yang muncul adalah hiu, maka kami akan menjadi pemeran baru dalam film Jaws.

Mau bagaimana lagi.
Sepertinya pilihan yang paling baik bagi kami adalah untuk tidak bermain di laut.
Serius, mau bagaimana lagi?

[Kita tidak akan berenang kali ini. Setelah kita memutuskan penginapan mana yang akan kita gunakan, kita akan pergi ke Organisasi Adventurer.]
[Ya.....]

Eris tampak merasa putus asa.
Hmmm.
Tapi, aku juga memiliki ketertarikan yang sehat terhadap tubuhnya Eris.
Selama setahun belakangan, aku belum bisa memastikan seberapa besar pastinya pertumbuhan badan yang dialami Eris.
Sulit untuk memastikan itu kalau tubuhnya selalu ditutupi oleh pakaian, karena itulah aku berpikir, mungkin bermain di pantai adalah ide yang bagus, siapa tahu apa yang akan terjadi nanti?

[Sekalipun kita tidak bisa berenang, kita masih bisa bermain di pantai.]
[Pantai?]
[Di pinggiran laut ada daratan yang terbuat dari pasir. Dan pasir itu terus memanjang sampai jauh.]
[Terus, apa serunya itu?]

Sekalipun kamu menanyakan itu.

[Ummm.... kamu bisa mengambil air dari pantai dan menyiramkannya ke tubuhmu?]
[Rudeus, lagi-lagi kamu menunjukkan tampang yang aneh.]
[Uh?]
[Kedengarannya menarik sih! Ayo kita kesana nanti!]

Eris mengucapkan itu dengan riang gembira dan menghentakkan kakinya di tanah, kemudian melompat kembali ke atas kadal.

Itu adalah kekuatan melompat yang luar biasa.
Itu adalah lompatan yang hanya mengandalkan kekuatan dari pergelangan kakinya.
Dari sisi efek suara, lompatan itu akan menimbulkan efek “guon”.

Kedua kaki Eris telah dilatih dengan cukup bagus.
Sekalipun menurutku itu sudah cukup.
Aku penasaran, apa di masa depan nanti Eris juga akan mirip seperti Ghyslaine, yang tubuhnya penuh dengan otot-otot?
Aku jadi agak khawatir.

***

Sebagai permulaan, kami memilih sebuah penginapan, meninggalkan kadal kami di kandang, kemudian mulai berjalan menuju Organisasi Adventurer.

Kami akan mengadakan rapat sebelum kami tidur.

Organisasi Adventurer Windport.
Ada adventurer dengan berbagai variasi dalam jumlah banyak yang berkumpul dan membuat keributan.
Itu adalah pemandangan yang sudah biasa bagi kami, tapi tampaknya ada lumayan banyak ras manusia di sini.
Kalau kami sudah menyeberang ke Milis Continent, jumlah mereka mungkin akan bertambah semakin banyak.

Pertama-tama, mari lakukan rutinitas yang biasa kami lakukan. Aku berjalan menuju papan pengumuman.

[Apa kita tidak berencana untuk cepat-cepat pergi menyeberangi laut?] tanya Ruijerd.

[Aku cuma lihat-lihat. Sepertinya mencari uang di Milis Continent lebih baik daripada mencari uang di sini.]

Di Milis Continent, mencari uang menjadi lebih mudah.
Itu karena mata uangnya berbeda.

Mata uang di Milis Continent bisa dibagi ke dalam 6 tipe : Nota Besar, Nota Umum, Koin Emas, Koin Perak, Koin Perunggu Besar, Koin Perunggu.

Kalau kami menggunakan fakta bahwa 1 Koin Batu memiliki nilai yang setara dengan 1 Yen sebagai dasarnya, maka:

- Nota Besar – 50.000 Yen ($500 USD)
- Nota Umum – 10.000 Yen ($100 USD)
- Koin Emas Milis – 5.000 Yen ($50 USD)
- Koin Perak Milis – 1.000 Yen ($10 USD)
- Koin Perunggu Besar Milis – 100 Yen ($1 USD)
- Koin Perunggu Milis – 10 Yen (10 Sen)

Kira-kira seperti itu.

Pekerjaan ranking B di Demon Continent secara umum memiliki upah sekitar 15~20 Koin Besi Tua.
Kalau kami mengkonversikan itu menjadi Koin Batu, maka hasilnya adalah 150~200 Koin Batu.
Kalau kami berasumsi bahwa pekerjaan ranking B di Milis Continent juga memberikan upah yang sama dengan menggunakan mata uang mereka, maka nilainya adalah 15 Koin Perunggu Besar.
Setelah dikonversi, hasilnya adalah 1.500 Koin Batu.
Itu 10 kali lebih banyak. Karena itulah, mencari uang di Milis Continent itu lebih bagus.

Tapi, kalau memang tampaknya masih ada waktu yang cukup lama sebelum ada kapal yang berangkat menuju Milis Continent, maka kami akan mengambil beberapa pekerjaan disini.
Pada dasarnya, pekerjaan ranking B.
Pekerjaan ranking A dan S tidak hanya berbahaya, tapi kebanyakan diantaranya membutuhkan waktu lebih dari seminggu atau minimal beberapa hari untuk menyelesaikannya.
Kalau kami ingin terus-terusan menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah banyak dalam periode singkat, maka pilihan yang terbaik adalah ranking B.
Itulah mengapa kami tidak memiliki niat untuk meningkatkan ranking kami menjadi S, dimana kami tidak lagi bisa menerima pekerjaan ranking B.

Setelah kamu mencapai ranking A, kamu juga bisa mengambil pekerjaan dengan ranking S.
Karena itulah, aku penasaran, mengapa juga orang-orang memilih untuk meningkatkan ranking mereka menjadi S.

Aku menanyakan hal itu kepada pegawai organisasi, dan ternyata kamu akan mendapatkan hak istimewa bila kamu mencapai ranking S.
Aku tidak akan mengetahui apa itu, kecuali aku secara khusus melakukan penyelidikan yang lebih lanjut, tapi biaya penginapan akan menjadi lebih murah, dan organisasi akan menawarkan pekerjaan yang lebih menguntungkan kepadamu, dan beberapa hal lain yang mirip dengan itu.
Oh, dan juga, mereka akan menutup mata mereka terhadap kebanyakan tindakanmu yang melanggar aturan.
Kira-kira seperti itu.

Kalau kami memfokuskan usaha kami di sekitar pekerjaan ranking A, maka bertahan di ranking A akan lebih efisien untuk mencari uang daripada naik ke ranking S.

Walau sepertinya hak istimewa seperti itu akan menjadi keuntungan besar bagi seorang adventurer saat mereka menjelajahi sebuah dungeon.

Kami belum pernah mencoba untuk menjelajahi satu pun dungeon.
Mereka itu berbahaya, dan selalu membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk diselesaikan.
Kami lebih memfokuskan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dengan ranking B.
Karena alasan tersebut, untuk sekarang kami tidak memiliki rencana untuk naik ke ranking S.
Tapi kelihatannya Eris ingin mencobanya sih.

Tapi sepertinya percakapan ini sudah semakin melenceng dari topik awal.

Intinya, kami bergabung dengan Organisasi Adventurer dengan tujuan untuk mencari uang.
Karena itulah, akan lebih baik kalau kami bisa sesegera mungkin menyeberang ke Milis Continent dengan menggunakan kapal dan mencari uang di sana.

[Kalau dipikir-pikir, dari mana ya kapal-kapalnya berangkat?]
[Pelabuhan.]
[Maksudku, dimananya pelabuhan?]
[Mari kita tanya dan lihat nanti.]

Aku berjalan menghampiri konter pegawai.
Yang berdiri di sana adalah seorang wanita, mungkin berasal dari ras manusia.
Mengapa hampir semua orang yang menjaga konter adalah wanita?
Dan mengapa pula banyak diantara mereka yang memiliki dada berukuran besar?

[Kami ingin pergi ke Milis Continent, tapi apakah kamu tahu dimana kami bisa pergi ke sana?]
[Silahkan tanyakan pertanyaan seperti itu di pos pemeriksaan.]
[Pos pemeriksaan?]
[Karena anda akan menyeberangi perbatasan nasional saat anda menaiki kapal.]

Itu adalah masalah antar negara yang berada di luar yuridiksi Organisasi Adventurer.
Karenanya, sepertinya para pegawai organisasi tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan tentang itu.

Hmm, kalau begitu, lebih baik kami pergi mengunjungi pos pemeriksaan.
Mungkin kami bisa mendapat penjelasan yang lebih mendetail di sana?

[Hey kamu!]

Dan saat aku memikirkan itu.
Aku mendengar teriakan yang lantang di dalam bangunan organisasi.

Setelah membalikkan badanku, aku melihat Eris yang sedang memukul seorang pria dari ras manusia.
Tampaknya reaktor nuklir berjalan kami juga sangat bersemangat hari ini.

[Kalian pikir dimana dan siapa yang kalian sentuh ini ah?!]
[Itu.... itu tidak sengaja! Lagipula siapa yang mau menyentuh bocah sepertimu?!]
[Sengaja atau tidak, tidak ada bedanya! Permintaan maafmu sama sekali tidak terdengar tulus!]

Eris sudah lumayan memahami bahasa Demon God.
Dan semakin tinggi pemahamannya, semakin banyak pula jumlah perkelahian yang ia alami.

[Gyahahaha! Lihat, ada apa ini, perkelahian?!]
[Wah wah!]
[Hey hey, masa orang dewasa di hajar sama anak-anak!]

Kebetulan, perkelahian diantara para adventurer sebenarnya adalah peristiwa yang sering terjadi setiap harinya, jadi orang-orang dari organisasi tidak akan mengintervensi mereka.
Malah, ada pegawai yang bertindak sebagai bandar saat ada perkelahian yang sedang terjadi.

[Aku habisi kamu!]
[Ma... maaf, aku kalah, lepaskan aku, tolong berhenti, dan lepaskan kakiku?!!]

Saat aku memikirkan itu, Eris sudah hampir selesai membereskan orang itu.
Kemampuan Eris untuk memojokkan seseorang, khususnya belakangan ini, sangatlah kuat.
Mereka bahkan sudah mulai merasa takut sebelum Eris sempat menyentuh mereka, dan tidak hanya itu, Eris secara akurat akan memojokkan mereka.
Apa yang membuatmu marah? Saat kamu memikirkan itu, orang yang melawan Eris sudah akan bergulir kesakitan di lantai sambil menerima tendangan di selangkangan mereka.
Adventurer dengan ranking C yang ada di sana sini tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan Eris.

Kemudian setelah sekian banyak kerusakan diciptakan oleh Eris, Ruijerd datang untuk menghentikannya.

[Berhenti.]
[Kenapa kamu menghentikanku?!]
[Pertarungannya sudah selesai, sudah biarkan saja dia pergi.]

Kali ini juga, Ruijerd menghentikan Eris dengan cara mengangkatnya seperti kucing.
Pria itu melarikan diri sambil memegangi bagian tertentu dari tubuhnya.

[Sialan, gila lu!]

Itu adalah pemandangan yang biasa terjadi.
Aku juga tidak bisa menghentikan itu.
Kalau aku memegang Eris dari belakang untuk menghentikannya, aku tidak akan bisa menghentikan tanganku yang bergerak sendiri.
Saat tanganku mulai bergerak sendiri, aku akan mulai memegang tempat-tempat yang aneh, dan kemudian akan jadi giliranku untuk dihajar sampai sekarat.

[Seorang pria gundul dan gadis kasar berambut merah?! Apa mungkin kalian itu “Dead End”?]

Saat ada seseorang yang meneriakkan itu, aula organisasi menjadi senyap.

[“Dead End” maksudmu ras Supard itu?]
[Idiot! Itu nama kelompok mereka. Belakangan ini sih ada rumor kalau mereka itu palsu!]
[Aku juga pernah dengar rumor kalau mereka itu adalah “Dead End” yang asli.]

Oh?

[Mereka itu kasar, tapi sebenarnya mereka bukan orang jahat?]
[Kasar tapi baik, bukannya itu bertentangan?]
[Um, itu artinya mereka tidak begitu kasar?]

Bla bla bla.
Berbagai bisikan mulai terdengar dan tersebar di dalam sini.

Ini adalah pertama kalinya kami berada dalam situasi seperti ini.
Sepertinya kami sudah menjadi lumayan terkenal.
Apa tidak apa-apa kalau kami tidak menyebarkan nama Ruijerd di kota ini?

[Lagipula, hanya dengan 3 orang mereka bisa mencapai ranking A?]
[Ah, itu luar biasa, tapi tidak peduli apakah mereka “Dead End” yang asli atau bukan, rasanya aku percaya, dua orang itu bisa melakukannya.]
[“Mad Dog Eris” dan “Watch Dog Ruijerd”, iya kan?] (*anjing gila + anjing pengawas)

Eris dan Ruijerd punya julukan!
Meski begitu, “Mad Dog” dan “Watch Dog”, eh?
Kenapa ya keduanya anjing?

Aku penasaran, anjing seperti apa aku?

Hmm, aku akan menunggu sebentar dan mendengarkan percakapan mereka.
Tapi kelihatannya julukanku bukan “Anjing Tempur”.
Kemungkinan besar julukanku tidak sekeren itu.
Aku juga tidak bisa membayangkan kalau julukanku terdengar jantan.
Kalau menurutku sendiri sih, “Anjing Mentega”, tapi....

Setahun ini, aku merasa kalau aku telah bertindak seperti menara operasional yang mengawasi semuanya.
Jadi sepertinya aku memiliki julukan yang terdengar cerdik
“Anjing Sabar” mungkin?

[Kalau begitu, si pendek yang ada di belakang itu pasti adalah “Owner Ruijerd”!] (pemilik)
[Aku dengar kalau si “Owner” ini adalah orang yang memiliki sifat paling buruk diantara mereka bertiga.]
[Ya, hal-hal yang aku dengar tentang dia itu buruk semua.]

Dan itu dia...
Namaku.... namaku.... tidak diingat.

Bukan, aku memang sering menamakan diriku sebagai Ruijerd....
Setiap kali ada hal bagus yang terjadi dalam perjalanan kami, aku akan berkata [Kami menamakan diri kami sebagai Ruijerd dari Dead End, mohon bimbingannya.] seperti itu.
Kemudian, setiap kali ada hal buruk yang terjadi, aku akan menyatakan ini sambil tertawa terbahak-bahak [Aku adalah Rudeus, guahahahahaha].
Lalu, kenapa mereka malah mencampurnya?

Hmmm.
Sekalipun kami sudah lumayan aktif dalam setahun terakhir, aku merasa sedikit terkejut dengan fakta bahwa ternyata hanya namaku yang tidak diingat oleh orang-orang.

Yah, itu bukan masalah besar sih.
Lagipula, toh aku menyebarkan namaku hanya dalam situasi yang buruk.

Dan juga, julukan Owner juga tidak begitu buruk.
Tentu aku juga ingin memasangkan kalung di lehernya Eris dan menuntunnya kemana-mana.

[Omong-omong, dia itu kecil ya.]
[Aku yakin itu-nya juga kecil. Dia kan masih anak-anak!]
[Hey hey, kalau kamu bilang itu-nya kecil, anjing-anjingnya bakal marah lho!]
[Gyahahahaha!]

Saat aku menyadarinya, ternyata mereka tengah menertawakan sesuatu yang benar-benar tidak ada hubungannya.
Namun, maaf ya kalau aku membuat kalian kecewa.
Belakangan ini, pertumbuhanku benar-benar memuaskan.

Oh, aku tidak boleh begini.
Kalau aku terus membiarkan mereka tertawa seperti ini, Eris bakal kumat lagi.
Saat aku memikirkan itu, aku melihat Eris sedang diam-diam melihat ke arahku dengan wajah memerah.
Oh, itu benar-benar manis.

[Eris, ada apa?]
[Bu... bukan apa-apa!]

Nfufufu.
Kalau memang kamu tertarik, silahkan intip aku saat aku sedang mandi.
Apa? Aku akan memberikan penjelasan yang mendetail kepada Ruijerd agar dia mau mengijinkanmu lewat.
Kalau begitu, bagaimana kalau kita mandi bersama-sama?
Dan kalau itu terjadi, mungkin aku akan sedikit terpeleset, mungkin itu tanganku, atau kakiku, atau tubuhku, atau lidahku.

Terlepas dari gurauan di atas.
Untuk sekarang, lebih baik kami pergi ke pos pemeriksaan.
Seperti si “Owner”, aku berjalan keluar meninggalkan bangunan organisasi dengan penuh hormat.

[Eris-san! Ruijerudoduria-san! Ayo!]
[Kenapa kok kadang-kadang kamu salah menyebutkan namaku...]
[Hmph!]

Tatapan orang-orang yang ada di sekeliling terfokus kepada kami aat kami berjalan keluar dari Organisasi Adventurer.

***

Kami tiba di pos pemeriksaan.
Kota ini berdiri di Demon Continent, tapi setelah kamu naik ke atas kapal, kamu akan tiba di dalam wilayah Kerajaan Suci Milis.
Akan ada pajak terhadap apapun yang kamu bawa kesana, dan ada juga pemeriksaan saat kamu tiba di sana.
Entah itu dilakukan untuk mencegah adanya tindakan kriminal, atau hanya untuk mencari uang, aku tidak tahu.
Yah, alasannya tidak terlalu kami pikirkan.
Kalau mereka meminta kami untuk membayarnya, ya tinggal kami bayar.

Saat aku menganggap remeh mereka.

[2 ras manusia dan 1 ras demon, berapa total biayanya?]
[Manusia masing-masing 5 Koin Besi Tua. Ras demon yang mana?]
[Supard.]

Si pegawai pos pemeriksaan menatap Ruijerd dengan mulut menganga.
Kemudian setelah melihat kepala gundulnya, ia menghela nafas.
Itu adalah ekspresi wajah yang sama sekali tidak memiliki motivasi.

[Ras Supard biayanya 200 Koin Hijau Besar.]
[2.... 200 koin?]

Kali ini adalah giliranku untuk terkejut.

[Ke.... kenapa kok semahal itu?]
[Sekalipun aku tidak menjelaskannya, kamu pasti sudah mengerti kan?]

Alasan mengapa biaya bagi ras Supard untuk menaiki kapal sangat mahal.
Aku tahu!
Aku mengerti sekarang, karena aku sudah melihat begitu banyak hal yang telah terjadi dalam perjalanan kami sampai sekarang.
Tapi, itu kelewat mahal.

[Kenapa kok jumlahnya separah itu?]
[Mana aku tahu. Tanya saja sama yang buat aturan.]
[Pak tua, kamu tak bisa menebak kira-kira apa alasannya?]
[Ah? Mungkin, sebagai pencegahan terorisme. Semisal ada Supard yang ditransportasikan sebagai budak, kemudian menyuruhnya bersikap liar setelah tiba di Milis, begitulah.]

Sepertinya begitu.
Aku sudah paham kalau ras Supard itu diperlakukan seperti bom yang bisa meledak kapan saja.

[Kalian itu “Dead End” yang terkenal kan? Saat kalian naik kapal, mereka akan menyelidiki ras kalian dengan teliti. Menurutku tidak ada gunanya bagi kalian untuk menunjukkan keangkuhan kalian disini, jadi cukup bayar saja 200 koinnya disini.]

Beruntung, pegawai itu memberikan peringatan seperti itu kepada kami terlebih dahulu.
Dengan kata lain, sekalipun kami mencoba untuk memalsukan rasnya Ruijerd sebagai Migurd, nantinya itu akan ketahuan.

[Apa ada dendanya kalau ada orang yang mencoba untuk berbohong soal ras mereka?]
[Ya, dia harus membayar denda yang sangat mahal.]

Menurut pegawai tersebut, sepertinya selama kamu mampu membayar uangnya, semuanya bisa dianggap OK.
Benar-benar doktrin yang berdasar kepada uang.

***

Matahari sudah mulai terbenam saat kami kembali dari pos pemeriksaan.

Kami kembali ke penginapan dan memutuskan untuk makan.
Makanan yang mereka sediakan di penginapan ini adalah seafood khas kota ini.
Kerang seukuran kepalan tangan adalah menu utama untuk malam ini.
Rasanya seperti dilapisi dengan mentega dan dikukus dengan menggunakan alkohol.
Enak rasanya.
Dari semua makanan yang pernah aku makan di Demon Continent, inilah yang paling enak.

[Ini enak!]

Eris memakannya dengan senang hati sambil membuat kekacauan.
Tampaknya dalam setahun terakhir ini ia telah benar-benar melupakan ajaran tata krama di meja makan dari Kerajaan Asura.
Menggunakan pisau di tangan kananmu untuk memotong makanan, dan kemudian menusuknya dengan garpu yang ada di tangan kirimu, lalu membawanya ke mulutmu.
Setidak-tidaknya, dia tidak langsung mengambil makanan yang tersedia di meja dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam mulut, tapi caranya makan benar-benar tidak beraturan.
Kalau Edona melihat ini, dia pasti akan menangis.
Apa sekarang ini jadi tanggung jawabku?

[Eris. Tata kramamu itu buruk!]
[Nyamnyam? Siapa peduli soal tata krama!]

Bahkan Ruijerd menunjukkan tata krama yang lebih baik.
Sekalipun yang satu ini juga kurang tampak elegan.
Dia sama sekali tidak menggunakan pisau, dan memotong makanannya dengan hanya menggunakan garpu.
Hanya dengan menggeserkan garpunya di atas makanan, dan makanan itu pun terbelah seperti mentega.
Aku bisa melihat dengan jelas kemampuan yang dimiliki oleh seorang master.

[Baik kalau begitu, sekalipun saat ini kita sedang makan, mari kita mulai rapat hari ini.]
[Rudeus. Bicara sambil makan itu tidak sopan.]

Eris mengucapkan itu dengan wajah masam.

***

Setelah kami selesai makan dan perut kami terasa kenyang, kami mulai mengadakan rapat.

[Biaya perjalanan yang kita butuhkan adalah 200 Koin Hijau. Itu jauh di luar akal sehat.]
[Maaf soal itu, itu salahku.]

Ruijerd cemberut.
Aku sendiri juga tidak mengira kalau biayanya bakal sebesar itu.
Sejujurnya, aku tidak terlalu memikirkan biayanya.
Selama kami bekerja, kami akan bisa berlayar ke Milis dengan cepat.
Nyatanya, ras manusia hanya perlu membayar 5 Koin Besi Tua per orangnya.
Bahkan ras demon yang lain paling mahal hanya perlu membayar 1 atau 2 Koin Hijau.
Hanya ras Supard yang perlu membayar biaya dengan jumlah yang konyol seperti itu.

[Ayah, itu kelewatan.]
[Aku bukan ayahmu.]
[Aku tahu itu. Itu cuma gurauan.]

Intinya, 200 Koin Hijau, eh?
Itu bukanlah jumlah uang yang normal.
Sekalipun kami memfokuskan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dengan ranking A dan S di kota ini untuk mencari uang, kami masih akan tetap membutuhkan waktu selama bertahun-tahun.
Tampaknya Milis Continent benar-benar tidak ingin menerima ras Supard.

[Tapi, itu agak merepotkan juga ya. Dan kita tidak bisa begitu saja meninggalkan Ruijerd di sini.]

Meninggalkan Ruijerd.
Itu adalah cara yang paling cepat.
Saat ini, aku dan Eris sudah bisa dianggap sebagai adventurer yang berpengalaman.
Aku yakin kami akan tetap bisa melanjutkan perjalanan kami sekalipun tanpa ditemani oleh Ruijerd.
Meski begitu, jelas aku tidak memiliki niat untuk melakukan itu.
Ruijerd akan tetap bersama kami hingga perjalanan kami selesai.
Persahabatan kami abadi dan tidak bisa dihancurkan, seperti itu.

[Tentu saja kami tidak akan meninggalkanmu.]
[Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?]
[Soal metodenya? Ada tiga.]

Setelah mengucapkan itu, aku mengangkat tiga jari.
Semuanya dimulai dengan nomor 3.
Tidak peduli kapanpun itu, selalu ada tiga pilihan yang tersedia, yaitu lanjut, kembali, atau berhenti.

[Oh?]
[Luar biasa, jadi ada 3 cara?]
[Nfufu.]

Aku akan menunggu selama beberapa saat sebelum memberikan penjelasan kepada mereka, karena aku masih belum memikirkan itu.
Umm...

[Yang pertama. Kita memilih cara yang sah, yaitu mengambil pekerjaan untuk mencari uang, kemudian baru pergi ke Milis.]
[Tapi kalau begitu....]
[Ya, itu akan membutuhkan waktu yang terlalu lama.]

Kalau kami berusaha habis-habisan untuk mencari uang, setidak-tidaknya kami masih akan tetap membutuhkan waktu satu tahun untuk mengumpulkan uang yang kami perlukan.
Dan sudah pasti akan ada suatu insiden yang terjadi pada periode waktu tersebut.
Menjatuhkan dompet kami dengan ceroboh, misalnya.

[Yang kedua. Memasuki dungeon dan mencari kristal sihir atau Magic Item. Itu memang agak merepotkan, tapi hanya dalam satu perjalanan, kita bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang cukup banyak.]

Kristal sihir memiliki harga yang tinggi.
Aku tak bisa bilang secara pasti berapa harga yang dimiliki satu kristal sihir, tapi kalau kami memberikannya kepada pegawai yang ada di pos pemeriksaan, aku yakin kalau itu akan cukup bagi mereka untuk mengijinkan ras Supard melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal.

[Dungeon! Kedengarannya bagus! Ayo berangkat!]
[Tidak bisa.]

Ruijerd menolak opsi dungeon.

[Kenapa?!]
[Dungeon itu berbahaya. Dan aku juga tidak bisa melihat jebakan yang terpasang dengan menggunakan mataku.]

Sekalipun mata Ruijerd mampu mendeteksi kehadiran makhluk hidup, sepertinya matanya sama sekali tidak akan berguna bila di hadapkan dengan jebakan di dalam dungeon.

[Kita kan belum tahu itu sebelum kita mencobanya?]
[Memang aku yang menyarankan itu, tapi aku sendiri juga tidak mau melakukan itu.]

Kalau kami melangkah dengan hati-hati, mungkin kami bisa menyelesaikan dungeonnya, tapi karena aku kerap tidak memperhatikan situasiku sendiri, kemungkinan besar aku akan menerima luka fatal di suatu tempat.
Karena itulah kami perlu mendengarkan saran dari Ruijerd.

[Pilihan ketiga. Kita cari seorang penyelundup di kota ini.]
[Penyelundup? Apa itu?]
[Di tempat-tempat seperti ini, dimana ada banyak orang yang melintasi perbatasan negara, mereka akan memindahkan barang yang kamu inginkan bila kamu membayar mereka. Contohnya seperti kasus kita, dimana kita dipaksa untuk membayar biaya yang tidak masuk akal. Kemungkinan besar, seorang penyelundup akan mau membawa kita pergi ke Milis dengan harga yang lebih murah.]
[Benarkah?]
[Benar.]

Kalau bukan seperti itu, maka setiap ras tidak akan memiliki harga yang berbeda-beda.

[Diantara para pedagang, ada barang-barang yang membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk dipindahkan. Bagi mereka yang tidak ingin barang mereka dipindahkan secara umum, akan ada orang-orang yang memindahkan barang mereka dengan harga yang lebih murah.]

Yah, sebenarnya ada juga kemungkinan kalau orang seperti itu tidak ada.

Namun, kalau kami mencoba untuk berbicara dengan beberapa pedagang yang ada di sekitar sini, aku yakin kami bisa menemukan seseorang yang mau mengantar Ruijerd ke Milis dengan biaya yang lebih sedikit dari 200 Koin Hijau.
Harga yang dipatok di pos pemeriksaan itu benar-benar aneh.
Kalau kami cuma sedikit melanggar aturannya, seharusnya balasan yang kami terima tidak akan terlalu berat.

Jangan, aku tidak boleh berpikir seperti itu.
Kalau kami mencoba untuk mengambil rute yang singkat, tentunya akan ada resiko tersendiri.
Aku sudah mempelajari itu melalui pengalamanku.

Untuk sekarang aku akan memasukkan itu ke dalam pilihan yang tersedia, namun kami harus sebisa mungkin menghindari hal-hal yang buruk.

Untuk sementara, hanya tiga pilihan inilah yang bisa aku pikirkan.

- Mengumpulkan uang dengan cara yang sah.
- Cari kekayaan instan dari dungeon.
- Minta bantuan penyelundup.

Tak ada satupun dari pilihan di atas yang bagus.
Ah, benar juga.
Ada satu metode lainnya.
Aku bisa menjual tongkatku, “Aqua Heartia”.

Terlepas dari untung rugi, aku benar-benar tidak ingin mempertimbangkan pilihan tersebut.
Tongkat ini adalah sesuatu yang aku dapatkan sebagai hadiah ulang tahun dari Eris.
Aku sudah menggunakannya dengan penuh kasih sayang sampai hari ini.
Aku yakin Ruijerd dan Eris juga tidak akan menyetujui itu.

Tapi, bisa saja ini adalah pilihan yang terbaik.

***

Malam itu, aku mendapat wahyu.
Hitogami bilang.

[Beli beberapa makanan dari kios, kemudian berjalanlah sendirian di lorong-lorong kota.]

Dan.
Karena aku tidak punya cara lain, aku akan mencobanya.

[Jadi kamu baru mau menuruti saranku kalau tidak ada pilihan yang lain?]

Bukan, itu, membeli makanan, kemudian pergi ke lorong-lorong, aku sudah memahami peristiwa seperti apa yang akan terjadi nantinya.

[Kamu sudah memahaminya?]

Kira-kira seperti ini, akan ada anak yang tersesat dan merasa lapar, iya kan?
Kemudian entah bagaimana anak itu akan berurusan dengan orang aneh, benar?

[Wow, itu tepat sekali, luar biasa!]

Kemudian, setelah aku menyelamatkan anak itu, ternyata anak itu adalah cucu dari pemimpin organisasi pelayaran, atau kira-kira semacam itu lah, benar kan?

[Fufufu, itu mah kamu lihat saja be~sok~nya~.]

Memang apa menariknya buatku.
Sampai sekarang, tidak ada satupun peristiwa menyenangkan yang terjadi berkat saranmu.

Malahan, hey kamu! Sudah satu tahun berlalu sejak terakhir kali kamu menghubungiku, kamu tahu!
Dengar, belakangan ini aku mulai merasa lega karena kamu tidak pernah muncul lagi, dan sekarang tiba-tiba kamu muncul di hadapanku lagi.

[Yah~, bukannya terakhir kali kamu mengalami insiden yang merepotkan gara-gara mengikuti saranku? Jadi ya, rasanya agak sulit untuk menemui dirimu setelah insiden tersebut.]

Ha!
Jadi, bahkan seorang Dewa memiliki masa-masa seperti itu.
Tapi, jangan salah.
Itu adalah kesalahan pribadiku.
Sekalipun, kebetulan, aku ingin kamu memberitahuku, hal seperti apa yang akan terjadi bila aku memilih jawaban yang benar.

[Sekalipun kamu bilang jawaban yang benar, kalau kamu berinteraksi dengan para penjaga secara wajar, mereka pasti juga akan menjadi akrab dengan Ruijerd.]

Eh? Sesederhana itu?

[Itu benar. Kalau kamu bersahabat dengan mereka, maka Nokopara tidak akan mengincarmu. Serius, itu benar-benar di luar ekspektasiku. Walaupun menurutku, itu sebenarnya menarik untuk dilihat.]

Menurutmu menarik, menurutku sama sekali tidak.

[Tapi, berkat itu, kamu berhasil sampai sejauh ini dalam waktu setahun, iya kan?]

Jadi maksudmu, hasilnya masih bisa diterima?

[Hasil adalah segalanya.]

Cheh.
Aku tak suka itu.

[Benarkah? Begitu juga tidak apa-apa. Baiklah, sepertinya suasana hatimu sedang tidak enak, jadi aku akan pergi sekarang.]

Tunggu sebentar.
Aku ingin mengkonfirmasikan sesuatu kepadamu.

[Apa itu?]

Apa mungkin bahwa dengan saranmu, hasilnya akan menjadi lebih baik kalau aku tidak terlalu memikirkan itu?

[Menurutku sih ya, akan lebih menarik jadinya kalau kamu lebih memikirkan itu...]

Ah, aku mengerti sekarang!
Jadi seperti itu ya.
Aku paham
Aku akan mengikuti saranmu.
Lain kali, kamu tidak akan menganggapnya menarik.

[Fufufu, aku tidak sabar untuk melihatmu nanti.]

Nanti. Nanti. Nanti.

Kesadaranku tenggelam sembari mendengar gema itu mengalir.

1 komentar: